Kontakpublik.id, PANDEGLANG -
Jalan Usaha Tani (JUT), atau jalan pertanian merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian juga pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produk dari lahan pertanian menuju tempat penyimpanan.
Sebut saja Program Jalan Usaha Tani yang digelontorkan Pemerintah Pusat. Tahun Anggaran 2021, dikabupaten Pandeglang, khususnya dikecamatan Cikeusik hingga saat ini belum rampung sepenuhnya alias bermasalah.
Terutama pada Basecorse (Beskos) dan penyetuman, padahal JUT tersebut harusnya selesai atau rampung pada tahun 2021, ini udah tahun berapa, karena anggarannya juga di gelontorkan tahun 2021 harusnya sudah rampung. Ada apa ini dan bagaimana dalam Surat Pertanggung Jawabanya (SPJ), pokonya semua kelompok di ke Kecamatan harus dapat mempertanggung jawabkan semua, termasuk Konsultan dan PPK Ungkap Ki ahmad buhori di lokasi JUT.
Dirinya menjelaskan Untuk Kecamatan Cikeusik sendiri ada 10 kelompok tani yang mendapatkan JUT. Berdasarkan pantauan di lapangan ini khususnya di Desa Tanjungan, Sumur Batu dan Nanggala Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Di duga JUTnya, belum ada penyetuman dan itu berarti baru 50 Persen saja, anggaran yang terserap.
Padahal pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang, melalui Dinas Pertanian. Sudah memberikan semua anggarannya untuk Kelompok tani yang mendapatkan JUT.
Sementara pembangunan yang ada dikecamatan Cikeusik ini bahwasanya dalam penyetuman diduga belum dilaksanakan di lima titik lokasi, ketika ditanyakan kepada Kelompok tani yang mengerjakan JUT, masing-masing menjawab hanya faktor alam, sehingga penyetuman belum dilaksanakan. Dan sekarang sudah tahun 2022. Saya dengar soal penyetuman dan beskos, Haji jamani juga sering disebut sebut namanya memangnya kapasitasnya sebagai apa sebetulnya, dan Itu bagaimana pertanggung jawabannya. Ungkap Ki ahmad.
Saat di konfirmasi Poktan 8 di lokasi oleh media ini, Samin mengakui soal Program JUT memang belum penyetuman namun kami sudah menyerahkan sepenuhnya ke Haji Jamani soal dilaksanakan atau tidak, mungkin saja medan jalan yang rusak dan faktor cuaca, jadi alat berat tidak bisa masuk, paling nunggu kemarau panjang kalau dipaksakan nanti bisa semua batu yg di tabur akan amblas ditelan tanah sehingga tidak keliatan di badan jalan.
Ditanya soal SPJ, Samin selaku ketua kelompok tidak tau soalnya saya pusing kalau ditanya itu kami ini engga ngerti soal itu kan sudah di tangani Haji jamani. Kilahnya. (Rudi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar