kontakpublik.id, PANDEGLANG-Yayasan Amal Khair Yasmin yang beralamat di
Jl Purnawarman Blok A. no 37 Bukit Cireundeu. Ciputat Tangerang Selatan, menggelar Sosialisasi.
Yayasan tersebut bekerjasama dengan Aflatoun International dan Project Management Institute Educational Foundation (PMIEF) menyelenggarakan Training of Trainers Pendidikan Sosial, Keuangan dan Manajemen pada hari Selasa- Kamis, (1-3 Nopember 2022) selama tiga hari di Hotel Wira Carita, Pandeglang.
Dalam penyampaianya Projek Officer TOT Aplateen Deni Ramadani , bahwa Kegiatan ini diikuti oleh 27 peserta, terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru MTS / SMP dan SMA/MA dari wilayah Pandeglang.
Training Of Trainers merupakan rangkaian kegiatan terakhir yang telah dilaksanakan di 5 kota yaitu, Bali, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bogor dan terakhir Kabupaten Pandeglang. Training of Trainers pertama kalinya dilaksanakan di Kuta, Bali yang diikuti oleh 22 peserta dari 8 lembaga.
Training of Trainers kedua di kota Depok dihadiri 23 peserta, berlanjut ke training ke-3 di Tangerang Selatan diikuti oleh 19 peserta, Training keempat untuk sekolah di Kabupaten Bogor pada 18-20 Oktober yang dihadiri oleh 32 peserta. Terakhir dilaksanakan di Kabupaten Pandeglang pada 1-3 Nopember yang diikuti oleh 27 peserta dari 25 sekolah.
“Target training ini adalah memberikan training kepada 100 calon fasilitator model pembelajaran Aflateen+ di 5 kota. Fasilitator kemudian akan menjadi trainer bagi guru di sekolah masing-masing. Pada akhirnya pendidikan sosial, keuangan dan manajemen ini dapat menjangkau lebih dari 12.000 siswa”,
Penyerahan Modul Aflateen secara langsung diberikan kepada Kasi Pendma Kandepag Pandeglang.
Sementara , Sulistiyo selaku Manajer Program Amal Khair Yasmin yang sekaligus Koordinator Trainer Aflatoun menjelaskan, bahwa Training of Trainers membahas 6 bab utama modul Aflateen+ tentang pendidikan sosial, keuangan dan manajemen. Ke enam bab yang dibahas mencakup: Penggalian personal, Hak dan Tanggung jawab, Tubuhku dan Duniaku, Menabung dan Membelanjakan, Merencanakan dan Menganggarkan dan terakhir Wirausaha sosial dan keuangan”.
Lebih jauh Sulistiyo menjelaskan bahwa, “Modul Aflatoun sangat sistematis dan telah diimplementasikan di 116 negara dan sudah diterjemahkan dalam 45 bahasa. Fokus Karakter yang dikembangkan dalam modul ini mencakup delay gratifications, kesadaran menabung dan kearifan dalam membelanjakan uang sesuai kebutuhan, pemahaman akan hak dan tanggung jawab, pemahaman atas kesetaraan gender, dan keberanian untuk berwirausaha. Puncak dari Karakter ini adalah kemampuan social, di mana setelah sukses dalam bisnis anak Aflatoun mampu dengan senang hati berbagi pada orang lain yang membutuhkan”.
Dijelaskanya, Training dikemas dengan metode pembelajaran yang sangat menyenangkan berupa projek-projek pendidikan sosial, keuangan dan manajemen, diselingi ice breaking yang menarik untuk lebih mencairkan suasana. Selama 3 hari dalam pelatihan tersebut, peserta sangat antusias dan ceria sepanjang training.
Salah satu ice breaking untuk mencairkan suasana
Testimony peserta
Pada hari terakhir ToT, peserta menyusun rencana wirausaha sosial dan finansial dalam kelompok kerja yang sudah dibentuk. Sesi Wirausaha Finacial dan Sosial ini adalah sesi merupakan sesi pamungkas dalam bentuk projek. Bersama kelompoknya,
Sejumlah Peserta memaparkan apa saja ide bisnisnya, target pasarnya, survey pasar, strategi pemasarannya, budgetingnya, memperhatikan isu gender dan lingkungan dan diakhir perencanaan bagaimana keuntungan bisnis dialokasikan untuk kegiatan sosial.
Banyak ide-ide bisnis yang menarik dan kreatif dari para peserta. Setiap kelompok peserta berdiskusi, berdebat menyusun rencana rencana bisnis di sekolah dan mempresentasikan kepada fasilitator dan juri yang ditunjuk oleh panitia. Pemenang dari projek social dan finansial enterprise ini mendapatkan hadiah yang menarik dari panitia. (ridho/ru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar