Minggu, 30 April 2023

Tiket Pantai Ceria Labuan Dibandrol 3000 Perak Pengunjung Membludak



kontakpublik.id, PANDEGLANG-Salah satu tradisi yang cukup melekat di Masyarakat Indonesia pada umumnya dilakukan setelah lebaran Idul Fitri 1 syawal 1444 Hijriah/23 April 2023 Masehi , orang-orang akan mengunjungi rumah keluarga dan kerabat Saling bersilaturahmi Maaf memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama 1 bulan, termasuk mengunjungi tempat pemakaman untuk Ziarah ke Makam Keluarga.

Dengan berpergian bersama untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, main dibibir pantai dan sebagainya guna untuk menghibur diri, melakukan kegiatan yang asik sambil mengemil makanan ringan, melakukan seperti yang diminati pengunjung yaitu Makan Bersama, menengok kerajinan tangan atau cindra mata sebagai oleh oleh.

Sebut saja Pantai Ceria yang memiliki Aksesibilitas, Fasilitas dan Jasa Pendukung Pariwisata , termasuk objek wisata bagi Masyarakat juga dapat membantu menjaga kelestarian Budaya Masyarakat dan Lingkungan Hidup.

Dengan banyak Wisatawan akan membuat Masyarakat setempat lebih peduli akan kelestarian daya tarik wisata baik itu Seni Budaya tradisional, keindahan alam maupun bangunan, sebagai Objek Wisata yang merupakan sebuah tempat Rekreasi.

Tepat di kampung Lampe, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terlihat Para pengunjung membludak memasuki Area Pesisir Pantai ceria hingga berjubel padati lokasi.

Obyek Wisata Pantai Ceria ini paling termurah Tiketnya dibandingkan dengan Obyek Wisata Lain di Kabupaten Pandeglang, harga tiket/karcis dibandrol untuk roda dua saja hanya Rp.3000 dan Roda Empat Rp.10.000 .

Salah satu pengunjung Asal dari Pagelaran, biasa di panggil akrabnya Edo, nyatakan dirinya sangat senang dan puas datang ke Pantai Ceria ini di samping murah tiket masuknya tempatnya juga enak untuk rekreasi di tepi pantai "kami bertiga satu motor hanya bayar Rp.3000 saja". Ucapnya

Informasi yang dihimpun dari Abdul Hoir selaku pengelola Pantai Ceria pada Minggu (30-04-2023) di Kampung Lampe. Membenarkan terkait tiket masuk yang murah, dikutif melalui keteranganya bahwa menjual tiket murah tidak lain untuk meringankan beban Masarakat supaya ringan membayarnya jadi tidak ada yang sulit untuk rekreasi ditempat kami , soal Lahan kita punya dan Objek Wisata ini dirintis sejak tahun 2020 hingga sekarang tahun 2023, kurang lebih sudah 3 tahunan ke sini .

Kami dari pengelola sudah melibatkan semua Unsur, diantaranya Warga Daerah setempat , dari pemerintah Desa, selanjutnya Kasepuhan kita libatkan juga Unsur Muspika  kita libatkan, unsur Dinas Pariwisata juga sudah mengetahui, dari Balai Wisata Kabupaten dan provinsi mengetahui keadaan Pantai Ceria.

Secara Akumulasi Pengunjung,  diperkirakan sekitar 1500 jiwa mulai dari hari lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah/23 April 2023 Masehi  hingga H+ 8 , mengenai Fasilitas Umum diantaranya ada serodotan, permainan anak-anak juga lesehan .  tiket masuk kita tidak menghitung per orang melainkan yang dihitung hanya motor (kendaraan roda doa) dan Mobil (kendaraan roda empat), untuk motor Rp3.000 dan untuk mobil Rp10.000, nah untuk mobil Elf dan Truk Rp.15.000.

Kemudian bicara pengunjung rata-rata  yang datang Mayoritas  dari Kabupaten Pandeglang,  memang ada berapa dari luar. Untuk itu kami selaku  pengelola berharap, mudah-mudahan pariwisata Pandeglang ke depan makin maju sehingga makin membantu banyak orang terutama di sektor UMKM. (Di/Do)

Beda Dari Tahun Sebelumnya, Halal Bihalal Keluarga Kesti TTKKDH Pandeglang Kali ini Mengadakan Kegiatan Camping Di Pantai



Kontakpublik.id,PANDEGLANG- Usai merayakan Hari Raya idul fitri 1444 H, Keluarga Besar Kebudayaan Seni Silat dan Tari Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) Pandeglang mengelar Halal Bihalal. Dalam kegiatan tersebut berbeda dari
tahun sebelumnya yang biasanya mengadakan acara ceremonial, namun kali ini di adakan kegiatan camping di pantai bugel, Desa Banyuasih Kab. pandeglang 29 April 2023.

Hadir pada acara Halal Bihalal sebanyak 78 orang yakni Ketua DPD Kesti TTKKDH Kabupaten Pandeglang beserta Pengurus, dan DPC dari beberapa Kecamatan yang ada di Kab.Pandeglang Provinsi Banten.

Ketua DPD Kesti TTKKDH Kabupaten Pandeglang, Surya Wijaya S.Sos mengatakan, mohon maaf lahir bathin ,selamat Idul Fitri 1444H. Sebagai saudara sepertalekan kita harus solid dan mempererat tali silaturahmi sebagai sebuah satu kesatuan.

"Saya Mengapresiasi kegiatan ini yang di inisasi oleh temen - temen DPC Kesti TTKKDH khusunya DPC Cigelis. Acara yang penuh keakraban dan keharmonisan antar anggota di malam waktu camping tersebut" Kata Surya kepada wartawan

Masih Kata Surya, mengingatkan kepada para anggota jangan mudah terhasud oleh hal - hal yang memberikan dampak negatif, terus berjuang dan berbuat demi majunya Kesti TTKKDH Khusunya di wilayah Kabupaten Pandeglang. 

"Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh saudara sepertakekan yang hadir, semoga pertemuan yang diawali dengan niat tulus dapat membawa keberkahan bagi kita semua" Pungkasnya. (Do/Dra)

Sekretariat PPP Jadi Tempat Bimbingan Manasik Umrah



kontakpublik.id, SERANG – Hal berbeda terjadi di kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Banten yang terletak di Jl. Mayor HM. Muslim, No.50 Lingkar Selatan, Ciracas, Kota Serang pada Minggu (30/4/2023).

Biasanya sekretariat yang dipakai untuk konsolidasi persiapan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, kini jadi tempat bimbingan manasik umrah.

Sekitar 47 orang mendatangi kantor partai berlambang Ka’bah itu mulai pukul 12.00 WIB. Sebanyak 10 orang akan berangkat ke Tanah Suci mulai 7 Mei 2023 sampai 15 Mei 2023 mendatang usai mendapatkan dorprize umrah saat kegiatan Hari Lahir (Harlah) PPP yang ke-50 di Kota Cilegon pada 29 Januari 2023 dan sisanya dari pengurus DPW PPP Banten serta bakal calon legislatif (bacaleg).

Ketua DPW PPP Banten, Subadri Ushuludin mengaku bersyukur bisa berkumpul Bersama hari ini sebelum terbang ke Mekah dan Madinah untuk menjalankan ibadah umrah Bersama-sama.

Diakuinya, bimbingan yang dilaksanakan sangat penting karena tidak ingin agenda yang dilaksanakan hanya sebatas berangkat dari Indonesia lalu di sana hanya melihat Ka’bah saja. Peserta harus paham tata cara dan ketentuan ibadah umrah.

“Umrahnya harus bermanfaat, harus jadi manusia yang mulai di hadapan Allah SWT dan tentu saja kita pasti kepingin seluruh dosa kita diampuni. Makanya umrahnya wajib khusyuk,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Serang tersebut.

Salah satu peserta umrah, Tini Suhartini menyampaikan rasa haru. “Subhanallah bisa berangkat umrah. Saya tidak menyangka sama sekali,” ucapnya.

Tini mendoakan semoga ke depannya PPP bisa terus berkembang dan maju serta jadi pemenang di Pemilu 2024. (Do/Red)

Sabtu, 29 April 2023

Jacob Ereste : Diskusi GMRI & Posko Negarawan Bersama Forum Kamaira Untuk Menyongsong Kebangkitan Peradaban Spiritual Dunia Dari Indonesia



Kontakpublik.id,.-JAKARTA-
Spiritual itu adalah kekuatan Tuhan yang bersemayam dalam hati dan jiwa manusia yang  senapas dengan ruh yang tidak terjangkau oleh akal. Karena itu, akal dan pikiran perlu dikendalikan oleh spiritual yang berasal dari Tuhan. Demikian ungkap Sri Eko Sriyanto Galgendu saat diskusi bersama forum Kamaira di Kedai
Harian kapi, di kawasan Kodau, Bekasi Selatan, Sabtu 29 April 2023.

Kamaira adalah perhimpunan anak-anak muda yang bergerak aras rasa cinta dan kasih, untuk saling berbagi dalam banyak hal tanpa sekat oleh apapun, termasuk agama dan latar belakang asal anggota yang bersangkutan.

Artinya, kata Richardo selaku Ketua sekaligus  pembesut Kamaira, bahwa kawan-kawan yang bergabung bersamanya memiliki kegelisahan dan hasrat yang sama untuk menemukan jati diri sebagai anak bangsa yang ingin membangun masa depan bersama lingkungan dan alam serta tatanan sosial yang harmoni yang rukun dan damai menyongsong masa depan di jagat raya ciptaan Tuhan.

Masalah bangsa Indonesia hari ini kata Sri Eko Sriyanto adalah krisis kepribadian -- etika, moral dan akhlak -- karena abai pada etik profetik yang dibisikkan Tuhan melalui para Nabi untuk menjaga manusia sebagai khalifah di muka bumi. Relevansi dengan gerakan kebangkitan  kesadaran dan pemahaman spiritual, maja upaya untuk nation karakter building -- karakter bangsa -- harus kuat, agar tidak kalah untuk mengimbangi persaingan dengan bangsa-bangsa bangsa lain di dunia.

Manajemen cinta kasih itu -- sama dan sebangun dengan makna rachman dan rachim -- seperti konsepsi dalam kirab suci, namun sekarang telah ditumpangi oleh manajemen konflik, sehingga kegaduhan, kerusakan yang menimbulkan disharmoni dan kerusakan dalam semua urusan dan pekerjaan.

Karena itu, umat beragama di Indonesia harus segera menemukan sosok pemimpin spiritualnya masing-masing untuk secara bersama dan bersatu mengatasi masalah negara dan bangsa yang carut marut dan terus gaduh dan menimbulkan keonaran.

Termasuk sikap pongah dan angkuh manusia akibat dominan mengunggulkan kemampuan akal, sehingga memiliki hasrat hasrat menciptakan manusia robot yang berakibat tiadanya tempat bagi Tuhan untuk bersemayam di dalam hati dan jiwa manusia yang mulia sebagai ciptaan-Nya.

Kebangkitan peradaban spiritual pada abad ke-21 sedang berlangsung untuk menyongsong peradaban baru manusia di bumi, tandas Sri Eko Sriyanto Galgendu penuh semangat memotivasi Ricardho dan kawan-kawan dalam diskusi sejak petang hingga menjelang magrib ini.

Padahal, kalau mau mengacu pada masa kejayaan Majapahit, pendapatan setiap pekerja pada masa itu setiap bisa memperoleh 40 juta rupiah setiap orang. Nilainya setara dengan 150 kg beras penghasilan setiap orang pada masa itu. Karena hari ini, rakyat Indonesia pun sebenarnya bisa berpenghasilan sebesar itu setiap hari tanpa perlu  mengeksploitasi sumber daya alam, tandasnya. 

Kemampuan menyatukan Hindu-Buddha pada masa lalu di Nusantara jelas menandai adanya kemampuan suku bangsa Nusantara  bisa bersatu. Tapi sekarang, umat beragama di Indonesia justru dipecah belah, bahkan dalam satu agama saja sulit dibuat alur dan rukun. Dalam satu agama yang sama bisa dibuat bercerai berai, seperti yang terjadi sampai hari ini. Padahal, peradaban Islam pernah mencapai masa keemasan di Nusantara ini, seperti yang mampu dikakukan  Sultan Agung hingga membuat Mataram Islam jadi sangat terkenal pada masa itu.

Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 itu dahulu jelas atas nama bangsa Indonesia. Jadi yang harus diutamakan dalam kondisi apapun di negeri ini adalah bangsa Indonesia, bukan bangsa asing. Tetapi realitas yang terjadi justru bangsa asing yang menikmati buah kemerdekaan dari  bangsa Indonesia sampai hari ini. "Jadi setiap warga bangsa Indonesia berhak menagih janji kemerdekaan yang telah diproklamirkan dengan segenap bangsa. Maka itu, untuk dapat mewujudkan UUD 1945 dan Pancasila sebagai perangkat kelengkapan dari kemerdekaan bangsa Indonesia ini, menjadi sulit karena adanya ketimpangan kesejahteraan dan keadilan yang tak mampu diatasi di negeri ini", kata Sri Eko Sriyanto Galgendu saat diskusi santai bersama segenap anggota Kamaira di Kedai Harian Kapi, Kodau, Bekasi Selatan, yang akan terus berlanjut, mininal sekali setiap bulan.

Sebab pertanda dari kebangkitan peradaban spiritual pada abad ke-21 kini sudah dimulai untuk segera menyongsong peradaban baru manusia di bumi. Dan semua itu, tandas Sri Eko Sriyanto Galgendu akan dimulai serta berpusat di negeri kita. (Red)

Jacob Ereste : Jalan Bernegara dan Berbangsa Yang Salah Akibat Abai Pada UUD 1945 & Pancasila



Kontakpublik.id,.JAKARTA-Profesor Yusril Ihza Mahendra mengatakan Indonesia di disimpang jalan, padahal yang terjadi Indonesia sudah jauh tersesat di jalan yang salah. Jadi persimpangan jalan itu sudah jauh dilampaui. Maka itu isyarat untuk kembali ke UUD 1945 jadi sangat kuat menjadi tajuk bincang banyak orang dan banyak kalangan.

PPAD -- Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat saja sudah secara terang benderang meminta jalan yang sesat itu dikaji ulang. Aktivis pejuang demokrasi dan penyelamatan negara -- termasuk bangsa -- mungkin sudah parau suaranya meneriakkan amandemen UUD 1945 itu dilahirkan secara sungsang. Artinya jelas ada pemaksaan dalam proses amandemen yang dianggap inkonstitusional itu.

Jalan yang sesat itu terjadi akibat abai pada pedoman yang telah disepakati bersama segenap warga bangsa Indonesia, yaitu UUD 1945 dan Pancasila. Akibatnya, keyakinan dan kepercayaan serta pengamalan sila-sila Pancasila menjadi barang rongsokan yang tidak terpakai. UUD 1945 pun, sejak dipreteli dengan amandemen semakin memberi peluang permainan politik semakin liar dan bar-barian dengan menghalalkan segala cara. Demikian juga dengan tata kelola ekonomi -- yang seharusnya diorientasikan sepenuhnya untuk rakyat -- semakin menjadi-jadi ikut pola kapitalisme global yang semakin keren disebut neo-liberal. Residunya, begitulah pola hidup konsumtif hingga budaya korup semakin gila-gilaan dilakukan pejabat, aparat, penyelenggara negara tanpa pernah merasa berdosa dan telah mengkhianati amanah rakyat.

Atas dasar itulah GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) digagas oleh Susuhunan Pakubuwono XII, Gus Dur (Abdurahman Wahid), Prof. Dr (HC) Habib Chirzin serta Sri Eko Sriyanto Galgendu dan sejumlah tokoh nasional dan agama ingin mengembalikan harkat dan martabat bangsa Indonesia yang mulia melalui gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual yang berlandaskan pada etik profetik. Moral dan akhlak mulia manusia sebagai khalifatullah di muka bumi yang mengusung titipan dari langit, yaitu rahmatan Lil alamin.

Logika akal sehat GMRI untuk membangkitkan gerakan kesadaran dan pemahaman spiritual itu karena potensinya yang besar dimiliki oleh semua agama Samawi yang ada di Nusantara ini. Sehingga dengan begitu, gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual yang hendak dijadikan  cara melakukan tata kelola negara -- untuk kemudian bangsa -- hanya mungkin dapat dilakukan dengan baik dan benar -- tidak sesat atau tidak bingung seperti anggapan Profesor Yusril Ihza Mahendra bahwa Indonesia sedang berada di simpang jalan -- bisa kembali kepada jalan yang baik dan jalan yang benar. Yaitu, senantiasa mengacu dan berpedoman kepada UUD 1945 (yang asli) dan Pancasila yang murni. Bila tidak, maka ketersediaan negara bersama bangsa yang dibawa serta akan semakin terperosok jauh, dan nyungsep untuk kemudian tinggal menunggu waktu saja menjadi lapuk dan ambruk, tak lagi punya nilai apa-apa kecuali puing sejarah paling menyedihkan dalam sejarah peradaban dalam kenangan belaka.
 (Red)

Jacob Ereste : Apa Artinya May Day Tahun 2023 Bagi Buruh, Serikat Buruh dan Partai Buruh



Kontakpublik.id,.SERANG-Peringatan Hari Buruh Internasional sudah dipatok setiap tanggal 1 Mei sejak aksi besar yang dianggap berhasil memperjuangkan hak-hak kaum buruh pada tahun 1886, di Amerika, diantaranya hak untuk bekerja tidak lebih dari 8 jam per hari. Karena sebelumnya kaum buruh dipaksa bekerja 16 jam per hari dengan nilai upah yang rendah.

Aksi kaum buruh ketika itu sangat kuat dan solid sehingga bisa meluas ke berbagai seluruh dunia hingga terkenal sebagai peristiwa Haymarket, karena ada 4 demonstran dan  7 orang polisi yang tewas. Kecuali itu, banyak aktivis buruh yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Penetapan hari buruh internasional itu pun baru dimantapkan pada 1 Mei 1889 -- tiga tahun kemudian. Lalu sekarang terus rutin diperingati juga oleh kaum buruh di Indonesia -- setidaknya sejak tumbangnya Orde Baru -- karena sebelumnya masih menjadi bagian dari perjuangan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) yang cukup berdarah-darah menghadapi sikap refresif dan otoriternya Orde Baru.

SBSI sendiri lahir pada 25 April 1992 ketika rezim Orde Baru sedang galak-galaknya menindas kaum buruh. Dalam rangkaian sejarahnya, setidak SBSI sempat melakukan dua kali aksi mogok nasional hingga yang terakhir dikenal dengan aksi mogok yang terbesar di Medan, Sumatra Utara, tahun 1994. Lalu menyusul lagi aksi buruh di Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan korban seorang buruh wanita bernama Marsinah. 

Dalam tragedi yang tidak manusiawi ini, sesungguhnya ada pelanggaran ham berat, karena dilakukan secara sistematis dan terencana dengan membuang jasad Marsinah ke tempat yang jauh dari tempat tinggal maupun dari tempatnya bekerja, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Adapun kegigihan perjuangan aktivis SBSI setelah itu sempat mementaskan drama kematian Marsinah, hingga harus berhadapan secara hukum dengan pihak Kapolres Jakarta Selatan, karena menggembok gedung pementasan di Bulungan itu secara paksa. Dan gugatan SBSI secara hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dapat dimenangkan, hingga menjadi catatan sejarah bagi seniman Indonesia, sejak itu karena birokrasi perijinan pementasan tidak lagi seketat dan sesulit birokrasi yang harus ditempuh sebelumnya.

Tiga puluh tahun persis penulis aktif dalam organisasi buruh sejak awal SBSI dilahirkan tahun 1992, dan amit mundur pada tahun 2022. 

Dengan pengalaman pahit yang cukup selama 30 tahun itu, agaknya model perjuangan kaum buruh -- setidaknya sejak reformasi 1998 yang telah membuka pintu kebebasan, belum juga dapat memberi harapan pada kenyamanan dan kesejahteraan bagi kaum buruh Indonesia. Apalagi kemudian, masalah kaum buruh Indonesia pada umumnya sedang direcoki oleh UU Omnibus Law yang banyak memuat beragam masalah itu, meski diperhalus jadi UU Cipta Kerja yang tak kunjung mampu mengatasi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. Meski dari sisi lain, banyak buruh kasar dari negara asing bisa menikmati lapangan kerja di tanah air kita.

Menatap goepolitik dan geososial perburuhan di negeri kita ini, sebagai aktivis buruh yang sudah dianggap pensiun, saya tidak yakin kehadiran Partai Buruh mampu mengatasi masalah buruh Indonesia yang masih berada pada tingkat kesadaran berorganisasi yang sangat rendah. 

Kecuali itu, masalah bagi para aktivis buruhnya sendiri masih juga mengalami berbagai kendala internal, mulai dari kemampuan mengorganisir buruh hingga memberi bimbingan arahan serta pelatihan bagi kaum buruh juga masih sangat rendah. Lantaran semua dilakukan secara otodidak yang tidak disertai oleh hasil koreksi dan evaluasi terus menerus, sehingga kualitas mutu maupun metoda bimbingan, pelatihan atau bahkan pendidikan tetap panggah dilakukan secara konvensional.

Artinya, kehadiran serikat buruh hingga partai buruh yang ingin masuk dalam panggung politik, sungguh berat untuk diharap mengendus angin sorga sekalipun. Setidaknya, pada perayaan May Day tahun 2023 ini -- bisa menjadi penakar dari keberadaan serikat buruh dengan beragam organisasi buruh yang lain untuk menghantar partai buruh naik ke panggung  politik dengan tampilan yang  lebih meyakinkan, tak lagi mengulang kegagalan sejumlah partai buruh dalam Pemilu pertama kali setelah reformasi.

Langkah besar dan gebrakan yang besar, hendaknya telah bisa dilakukan dengan cara belajar dari masa lalu kehadiran Partai buruh yang sangat kelam dahulu itu. Jika, tidak, partai buruh hanya akan kembali mengulang kisah kekecewaan masa lalu yang seharusnya tidak perlu terjadi lagi itu.

Setidaknya, jika media sosial dapat dijadikan salah satu instrumen penakar dari langkah progresif partai buruh,  maka sepatutnya strategi pertarungan di arena politik perlu dicarikan modelnya yang baru. Demikian pula cara membangun kesadaran kaum buruh yang belum bisa diharap banyak menjadi penyangga dan perangkai solidaritas -- kebersamaan -- kiranya mulai dapat segera ditakar pada momentum May Day 2023 untuk lebih pasti  melangkah di atas  panggung politik, 2024. Bila tidak, mungkin sebelum jauh tersesat untuk kemudian tergelincir jatuh dan menyakitkan, kiranya lebih patut untuk dikaji ulang. Atau, momentum May Day tahun 2023 ini memang hendak dijadikan semacam menguji kemampuan yang sesungguhnya. Layak terus maju,  atau harus mundur.  (Red)


Jumat, 28 April 2023

Jacob Ereste : Halal Bi Halal Pribumisasi Yang Lahir dari Warga Masyarakat Solo



Kontakpublik.id,.SERANG-
Kalau pun tak ada acara halal bi halal mohon maaf dan memberi maaf makanya jadi perlu ditulis saja biar abdol. Meski sesungguhnya tsk ada yang salah atau tak ada yang perlu dimaafkan.

Versi Majlis Ulama Indonesia (MUI), halal bi halal itu dimaknai sebagai upaya menyambung atau mengeratkan tali silatirrachmi yang mungkin terancam putus. Mala itu, pada jaman Presiden Soekarno, acara resmi halal bi halal yang sekarang disebut lebih keren dengan istilah open house  dimanfaatkan oleh pemerintah Presiden Soekarno pada tahun 1948 untuk mengundang senua tokoh politik guna membicarakan berbagai  kekusutan politik, termasuk  ketegangan antara  tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Konon cerita, ide Bung Karno melakukan acara halal bi halal itu berasal dari KH. Abdul Wahab Hasbulah, tokoh pendiri Nahdatul Ulama (NU). Maka acara halal bi halal itu yang berasal dari halal al habi (mengurai kembali benang kusut), halla al maa (mengendapkan air keruh) dan halla as syai (halal  sesuatu) dilakukan seusai Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Pokoknya, semua yang tegang patut dan pantas dikendorkan, jika pun tidak bisa dihilangkan sama sekali. Pendek kata, semua perselusihan bisa dianggap selesai dan memulai lembaran baru.

Begitulah acara memaknai kesucian seusai puasa dan merayakan lebaran Idul Fitri di Indonesia. Konon cerita, tradisi atau budaya halal bi halal memang hanya ada di Indonesia. Dalam historikalnya, kata Prof. Dr. Quraish Shihab acara halal bi halal ini merupakan tradisi pribumisasi asli sevagai upaya pengembangan budaya Islam di dalam masyarakat Asia Tenggara yang dirintis oleh Mangkungoro 1 yang lahir pada 8 April 1725 yang dikenal dengan gelar Pengeran Sambernyawa.

Kata halsl bi halal sendiri tercatat dalam Kamus Jawa - Belanda, karya Dr. Th. Pigeaud tahun 1938. Dalam versi yang lain, asal usul hal bi halal  berasal dari pedagang martabak dari India di Taman Sriwedari, Solo antara tahun 1935-1936 yang memperkenalkan jenis panganan baru itu yang disebut martabak. Lalu dipromosikan martabak Malabar  yang halal bi halal itu. Alkisah, saat itu istilah hal bi halal sudah populer saat itu di bumi Surakarta. Karena itu pula, acara halal bi halal   mulai sering dilakukan di Taman Sriwedari, Solo.

Begitulah tradisi yang kemudian berlanjut sampai sekarang, seusai puasa dan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri -- biar abdol -- maka dibuat acara halal bi halal sampai sekarang. Cuma masalahnya, kok orang Solo sendiri terkesan kurang bergairah meneruskan tradisi yang konon sudah dimulai sejak jaman Pangeran Sambernyawa itu dahulu.  (Red)

Jacob Ereste : Sungguh Etis Kah Seorang Presiden Mendukung Calon Presiden. Dan Seorang Menteri Meminta Presiden Untuk Mengumpulkan Koalisi Pemerintah



Kontakpublik.id,.SERANG-
Seusai Presiden Joko Widodo memberi kesan mendukung penuh penetapan Calon Presiden 2024 oleh DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri di Istana Cipanas, kini sensasi seksi Zulkifli Hassan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang direbut dari Amin Rais itu meminta Joko Widodo mengumpulkan koalisi pemerintah untuk membicarakan sesuatu yang maha penting, tentu saja. Karena yang harus melakukan itu adalah seorang Presiden yang tengah memangku jabatan resmi Presiden di Republik ini.

Tak jelas, etika seperti apa itu sesungguhnya,  mulai dari seorang Presiden harus menunjukkan sikap dukungannya kepada calon kandidat tertentu, sehingga pertanyaan lair lainnya bisa bermunculan, seperti komentar dari seorang aktivis buruh di Banten. Sulaiman Salam, aktivis buruh yang juga tertarik dengan riak politik di tanah air -- karena sejujurnya dia pun mengaku sebagai pendukung Partai Buruh -- menduga sikap Presiden yang mengekspresikan secara terbuka dan vulgar dukungannya terhadap Ganjar Pranowo yang ingin melaku ke Calon Presiden tahun 2024 itu untuk memastikan kelak bila terpilih dia akan memperoleh jaminan untuk tidak diusik atau bahkan dinistakan setelah turun dari tampuk kekuasaannya.

Karena itu, dari sembelit psikologis ini sulit ditelisik etik seperti apa yang telah  digunakan itu, sehingga seorang Presiden tidak mampu menjaga sikap netralitasnya untuk tidak pamer secara telanjang Ikhwal dukungannya  terhadap calon presiden tertentu.

Demikian juga tentang  sikap neranyak yang terkesan tidak sopan untuk kurang seorang Zulkifli Hasan yang meminta seorang Presiden untuk mengumpulkan peserta koalisi pemerintah, tanpa perlu bersoal tentang keperluannya untuk mengumpulkan koalisi pemerintah itu.

Artinya, dalam suasana politik yang semakin memanas dan panik sekarang ini, tata Krama dan etika tidak lagi penting ketimbang tujuan dari politik itu sendiri untuk mendapat atau bahkan merebut sesuatu agar posisi dan kedudukan secara politik tetap bisa bertengger di atas angin.

Secara nalar semua itu tidaklah menjadi soal yang serius. Setidaknya, dengan ekspresi terbuka memberi dukungan kepada seorang calon kandidat Presiden, agaknya justru tidak menguntungkan bagi yang bersangkutan. Tidak kecuali untuk yang memberi dukungan maupun terhadap pihak yang menerima dukungan itu. Sebab dalam telaah psikososial, justru calon Presiden yang didukung oleh Joko Widodo itu akan menerima kekalahan, sebab pihak yang serius ingin mensukseskan Pilpres adalah mereka yang sudah jengah dengan kepemimpinan Joko Widodo. Akibatnya, orang yang tidak mau mendukung Ganjar Pranowo itu sesungguhnya adalah mereka yang tidak menginginkan lagi adanya kebijakan maupun pengaruh Joko Widodo dalam tata pemerintahan di Indonesia berikutnya. Dengan kata lain, model pemerintahan Joko Widodo cukup sudah sampai 2024.

Soal permintaan Zulkifli Hasan -- bisa diartikan pula sebagai perintah itu -- sungguh terkesan tidak etis, apalagi hendak disetarakan dengan etik profetik yang lebih bersifat illahiyah. Akibatnya, mungkin model tata Krama seperti itu yang membuat banyak pihak kurang tertarik untuk berkecupak di habitat politik.

Banyak hal jadi terkesan bisa dihalalkan. Tak cuma tata Krama, tapi juga moral dan akhlak bisa mungkin diabaikan. Padahal, kehormatan dan kemuliaan itu hanya mungkin tersemai baik di taman peradaban yang ugahari. Tentu saja pertanyaan jelata serupa ini hanya layak dan patut dijawab oleh Joko Widodo dan Zulkifli Hasan sendiri.  (Red)

Kamis, 27 April 2023

Jacob Ereste : Rencana Pertemuan Spiritual Persaudaraan Antar Bangsa Dunia Akan Segera Membahas Kebangkitan Peradaban Spiritual



Kontakpublik.id,.SERANG-Spiritualitas itu penjaga sekaligus pengendali akal sehat. Jadi akal yang sehat pun harus dijaga dan dikendalikan, supaya tidak liar dan ngaco. Karena akal sehat itu bisa digunakan  secara salah hingga membuat kegaduhan, kejahatan, kemungkaran, kebohongan, kesombongan dan iri dengki serta segenap sikap dan sifat yang buruk, termasuk memaksakan kehendak sendiri, despotik, egoistik sampai ketidakpedulian kepada orang lain.

Karena itu di dalam agama ada aturan keterikatan manusia -- sebagai khalifah Allah di muka bumi -- semacam tata hubungan manusia dengan manusia dan tata hubungan manusia dengan sang pencipta. Yaitu habluminannas dan habluminallah. Adapun makna dari habluminannas itu bisa dipahami sebagai tata hubungan manusia dengan seluruh urusan di bumi, sedangkan makna habluminallah dapat dimengerti sebagai kesadaran dan pemahaman manusia yang memiliki hubungan tak terpisah dengan yang Maha Pencipta alam dan jagat raya serta seisinya, termasuk  manusia sebagai makhluk yang paling mulia dibanding dengan makhluk lain.

Kemuliaan manusia itu jelas ditandai oleh akal pikiran serta budinya luhur. Memiliki mata hati yang tajam dalam merasakan sesuatu yang tidak terlihat, yang tidak terdengar maupun sesuatu yang mungkin tidak dirasakan oleh orang lain.

Jadi keunggulan manusia itu bisa diperoleh dengan kemampuan untuk merasakan sesuatu yang mungkin tidak mampu dirasakan oleh manusia yang lain.

Begitulah, insting, mata hati, naluri, firasat yang dapat diasah --dipetajam -- untuk menembus tabir rahasia, termasuk sejumlah kebesaran dari Allah Yang Maha Luar biasa untuk diketahui dan dipahami oleh manusia yang memperoleh rachmat, hidayat dan mungkin semacam kemukjizatan yang tidak banyak bisa dimiliki oleh orang lain.

Karena itu, ada Nabi, ada Waliyullah, ada diantara manusia yang memperoleh petunjuk secara terang benderang karena tekun dan taat meniti jalan spiritual sebagai petunjuk untuk  mendekatkan diri kepada Tuhan. Jalan spiritual ini tidak hanya untuk penganut agama tertentu saja -- karena bagi semua umat beragama -- yang menunaikan tuntunan dan ajaran para Nabi sebagai Waliyullah  di muka bumi bisa mencapai tempat tertinggi disamping Allah dari perjalanan spiritual yang dilakukan dengan penuh keyakinan,  sabar, percaya diri, rendah hati, tidak sombong dan tidak ria, sehingga semua dilakukan semata-mata untuk tatanan yang harmoni dengan Tuhan dan manusia serta alam.

Perjalanan hidup manusia di dunia ini harus dan patut dilakukan dalam dimensi dan suasana spiritual,  bukan saja karena perjalan hidup manusia itu akan berakhir ke sana juga, akan tetapi makna dan hakekat hidup yang mulia itu harus dan wajib dikondisikan serupa itu, sehingga segala sesuatu yang terjadi di bumi akan harmoni, sesuai dengan sunnatullah, tidak menimbulkan kerusakan dan kegaduhan.

Kerusakan dan kegaduhan itu pun, tidak hanya berbentuk fisik --material-- tapi  bisa juga dalam bentuk spiritual -- menyakitkan perasaan orang lain dan sebagainya. Karena itu, prasyarat dalam laku spiritual itu adalah cinta kasih -- rachman dan rachim -- sesama makhluk lainnya, tanpa harus membedakan asal usul dan agama maupun suku bangsanya. Atas dasar pemahaman serupa itulah, GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) bersama Posko Negarawan yang digagas dan dimotori Sri Eko Sriyanto Galgendu dan kawan-kawan giat membangkitkan kesadaran dan pemahaman spiritual di Indonesia untuk segera mendunia dengan program besar hendak mengadakan pertemuan besar persaudaraan keagamaan bangsa-bangsa se dunia di Indonesia dalam waktu dekat. Sosialisasi program akbar ini telah dicanangkan sejak tahun 2000 yang kini telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan -- khususnya dari seluruh tokoh agama di Indonesia -- hingga sekarang tinggal menunggu sambutan para tokoh agama dari berbagai negara yang ada.

Dari pertemuan antara Sri Eko Sriyanto Galgendu dengan Ida Rsi Wisesanatha di Griya Siwa Budha Segara Giri, Bali sempat membahas tentang keyakinan para master yoga dan guru meditasi dunia, tentang peralihan peradaban dunia, yang sedang menuju ke jaman spiritual. 

Para master yoga kaliber dunia yang tak kurang dari 30 negara itu, saat berguru kepada Ida Rsi Wisesanatha ini
berpendapat bahwa Indonesia akan menjadi cahaya dan pemantik kebangkitan spiritual di Abad 21 

Sri Eko, Ida Rsi, Prof Yudhie Haryono dan Dr Habib Sayuti Asyathri juga pernah mengadakan dialog mengenai bangsa spiritual dan perubahan peradaban. Dari dialog lewat online tak kurang dari tiga jam itu membahas tuntas perilaku masyarakat dunia yang sedang berwisata di Bali.  Kesimpulannya yang dapat dipetik dari realitas tersebut, ternyata pada umumnya para wisatawan tersebut menginginkan sesuatu yang tidak pernah mereka dapatkan di negaranya sendiri  maupun dari bangsa-bangsa di dunia, yaitu tentang spiritualitas seperti yang dimiliki bangsa Nusantara yang telah  diwujudkan dalam bentuk karya kebudayaan, trahdisi dan adat-istiadat dalam masyarakat dari kehidupan sehari-hari yang harmoni dan selaras.

Atas pertimbangan itu pula, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu akan segera diadakan dialog spiritual untuk Jaman dan Peradaban yang akan melibatkan para master yoga dan spiritualis kaliber dunia. Sehingga mereka yang sudah memperdalam ilmunya dari berbagai negara itu, termasuk India, Tibet, Cina dll dapat berbagi pengalaman untuk Indonesia yang diharap mampu menjadi pelopor bangkitnya peradaban spiritual di dunia, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu, Kamis, 27 April 2023.

Begitulah rencana pertemuan spiritual persaudaraan antar bangsa dunia, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu   untuk membahas peradaban spiritual yang diharap mampu memberi jalan pada kebuntuan umat manusia menemukan ketenteraman, kenyamanan dan rasa aman dalam kebersamaan hidup di bumi.  (Red)




Rabu, 26 April 2023

Jacob Ereste : Kepongahan Intelektual Peneliti BRIN Karena Abai Pada Etik Profetik



Kontakpublik.id,.SERANG-Akibat nyinyir yang tidak perlu dilakukan, Prof. Thomas Djamaluddin harus menanggung malu mempertanggungjawabkan sikapnya yang pongah itu. Bagi masyarakat unum, kenyinyiran yang tidak patut itu bisa dijadikan acuan, bahwa pintar saja tidak cukup bila tidak disertai sikap bijak, ugahari dan toleransi.

Mengritik Muhammadiyah karena menetapkan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah tidak sama dengan apa yang ditetapkan pemerintah, itu merupakan pilihan keyakinan yang sesungguhnya tak perlu diintervensi oleh pihak mana pun.

Realitasnya, Muhammadiyah menetapkan hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah pada  hari Jum'at 21 April 2023, sementara pemerintah menetapkan hari Raya Idul Fitri 1444 H pada hari Sabtu, 22 April 2023 tidak ada masalah. Warga masyarakat Muslim pun, berhak memilih sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya, hari Jum'at atau hari Sabtu. Bahkan organisasi Muhammadiyah pun tidak berhak memaksakan umatnya untuk berlebaran pada hari Jum'at. Organisasi Muhammadiyah  sangat bijak untuk umat mengikuti keputusan organisasi tanpa harus nyinyir. Jika pun Muhammadiyah keliru menetapkan hari Raya Idul Fitri pada hari Jum'at, toh dosanya tetap akan ditanggung sendiri di akhirat sana.

Komentar nyinyir Prof. Thomas Djamaluddin, selaku Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) yang tidak bijak itu   justru dilontarkan lewat media sosial resmi BRIN hingga menjadi konsumsi publik.

Sikap Prof. Thomas Djamaluddin yang nyinyir dan sangat tidak bijak itu, justru dianggap banyak pihak tidak bermutu, mengingat gelar dan pekerjaannya yang hebat sebagai periset yang senantiasa pasti berkutat pada masalah yang ilmiah dan keilmuan serta intelektual yang mumpuni, meski tidak bijak dan pongah dengan mengabaikan etik profetik.

Artinya, tuntunan dan ajaran para Nabi -- yang diamalkan oleh semua penganut agama Samawi -- tidak dipatuhi. Akibatnya sikap sombong dan pongah yang mengedepankan akal -- bukan spiritual -- jadi menjerat dirinya yang tak ugahari.

Pernyataan Prof. Thomas Djamaluddin yang mengatakan, "Ya, sudah tidak taat keputusan pemerintah, eh masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas", kata Thomas Djamaluddin lewat media sosial BRIN itu.

Nah, pernyataan nyinyir Thomas Djamaluddin inilah yang kemudian dikomentari pula oleh Andi Pangerang Hasanuddin yang lebih konyol. Peneliti muda BRIN inilah yang kemudian mengeluarkan ancaman hendak membunuh semua warga Muhammadiyah. "Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua warga Muhammadiyah", katanya sambil  memfitnah Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender global dari Gema Pembebasan, katanya seakan sudah pernah membunuh banyak orang.

Bahkan, Andi Pangerang Hasanuddin juga menuding orang Muhammadiyah itu banyak bacot.

Seusai mengancam hendak membunuh satu-satu warga Muhammadiyah, dia mempersilakan untuk melaporkan komentarnya yang mengancam itu kepada yang berwajib. Dia pun menyatakan siap dipenjara.

Kepongahan intelektual yang abai pada muatan nilai-nilai spiritual yang sarat dengan etik profetik, patut dijadikan pelajaran serta catatan pengingat bahwa intelektual seseorang itu harus senantiasa merunduk dan patuh pada arahan dan tuntunan spiritual yang dibisikkan dari langit.

Jadi betapa buruk dan bobroknya mental dan moral para intekektual yang dipelihara oleh BRIN. Karena itu, BRIN pun perlu discrening ulang. Apakah memang segitu kualitas moral dan mental para peneliti BRIN yang diharap bisa merumuskan kebijajan-kebijakan bermutu untuk menjadi panduan dan tuntunab bagi segenap warga bangsa Indonesia yang sudah mengongkosi semua pekerjaan yang wajib dan harus dilakukan oleh lembaga yang sepatutnya sangat bergengsi ini. (Red)

Oligarki VS Rakyat Pribumi



kontakpublik.id, BEKASI-Dengan terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres PDIP, muara politik alhirnya sudah dapat dibaca. Ada tiga pertarungan Capres 2024. Ganjar, Prabowo dan Anies . dua Petarung itu , Ganjar dan Prabowo satu Kandang. Kandang oligarki. Lawannya adalah Anies. Jadikan Anies sebagai simbol perlawanan pribumi lawan oligarki dan Chinese.
Demikian kata Mantan Wartawan Pos Kota Group, Syahruddin Y.S (23-04-2023) di Bekasi


Begini katanya : Ada 3 prspektif. diantaranya 1) ketika kita menggunakan Identitas Islam dalam kampanye, orang dengan mudah menuduh Kaum Radikal. Mereka terus mencari kesalahan dan bisa jadi meneror. Ke 2) identitas Pribumi: dengan memakai kata Identitas Pribumi Orang hanya menilai Intoleran. Karena pada dasarnya Pribumi ya Islam . Islam ya Pribumi (Mayoritas) pilihan ke 3.) Menggunakan Islam dan pribumi, berjuang habis pantang mundur, itulah untuk melawan mereka. Karena mereka sngat Takut kalah jika sudah menggunakan kata Identitas.

Oleh karena itu kata Identitas selalu dikonotasikan Buruk, Tapi jika kita punya Dasar Merah Putih di dada jangan pernah menyerah. Negeri ini sedang tidak baik baik saja. Kita adalah pewaris para pahlawan bangsa. Indinesia Merdeka Karena Berhasil Menggunakan Identitas sebagai Bangsa Pribumi dan Islam. Itulah yang ditakuti Kaum Kolonial.

Dapat diketahui sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies tidak pernah membuat peraturan yang bertentangan dengan Sara. Justru dia mengakomodir semua kepentingan beragama untuk sama-sama saling membangun toleransi. Toleransi yang dimaksud adalah untuk tidak mengganggu, mengusik dan menjatuhkan antar Agama, suku, golongan dan RAS.

Mereka bersatu untuk ikut serta dan mendukung program yang dijalankan Anies. Mereka adalah kaum pribumi yang sudah lama berada di Indonesia.
Namun sebaliknya menjadi pertanyaan besar apa dasar Anies dikatakan intoleransi dan menggunakan politik agama jadi tanda tanya,
Saat menjadi kandidat Gubernur DKI, mungkin orang akan mengatakan Anies adalah Calon Gubernur yang didukung oleh Habib Rizieq dengan FPI nya.

Hal itu tidak dibantah. Namun tidaklah memiliki legitimasi ketika Habib Rizieq dikatakan kaum Radikal dan Intoleransi. Beberapa kasus Hukum Mematiman, tuduhan itu, walaupun Rizieq tetap.menjadi terhukum akibat dikatorial Rezim dengan Alasan melanggar Protokol kesehatan Cofid 19.

Terjadinya menggunakan Agama dalam kampanye politik DKI oleh FPI, karena Ahok telah mendahului menistakan agama yang berujung Ahok tersangka dan dipenjara. Itu Fakta Hukum.
Kaum pribumi adalah kaum yang sadar akan Eksistensi dirinya yang memiliki Tanah Air di Republik ini.

Kakek Nenek mereka sebelum kemerdekaan. Satu dan lainnya saling bahu membahu memperjuangkan Negeri ini untuk merdeka dari segala penjajahan.tidak terkecuali Bangsa keturunan Arab yang ikut berjuang memerdekakan Indonesia.

Termasuk juga China walau prosentasinya sangat kecil. Mereka (China) itulah yang hidup di Indonesia yang mayoritas menjadi pedagang (pengusaha). Bedakan dengan China pendatang yang belakang ini sedang menjadi kontraversi. China pribumi seperti kwik Yan Gie, Yusuf Hamka, almarhum Anton Medan, dan sederet nama lain, adalah contoh pribumi yang nasionalismenya tidak diragukan.

Untuk itu Pencalonan Anies oleh tiga partai pengusungnya (PKS, Nasdem dan Demikrat) dapat dijadikan sebagai Gerakan RE- Pribumisasi Kebangsaan. Dengan kata lain mengembalikan UUD 45 dan Piagam Jakarta.
[23/4 10.25] syahruddinyusuf993: Bersatu padu menggunakan kata Identitas adalah tidak melanggar. Sudah saatnya politik identitas Pribumi itu digunakan untuk melawan bentuk penjajahan secara Birokrat terstruktur. Orang orang yang benci dan menyerang politik Identitas justru dipertanyakan Nasionalismenya.

Mereka sudah ikut serta menjadi new kolonial bersama Bos-Bos asing mereka. Yang sudah dan masih terus berencana dengan dukungan legalitas DPR mengganti dan mengubah undang undang yang dapat melemahkan Pribumi, Mereka inilah kaum kolonial dalam negeri (Penghiyanat Bangsa) yang bersatu dengan Kolonial Asing yang memecah belah Bangsa dan kehancuran NKRI.

Anies Rasyid Baswedan adalah satu satunya Capres 2024 sebagai simbol perlawanan Pribumi terhadap News Colonial, sudah waktunya Bergerak. (Red)

Jacob Ereste : Penodaan Terhadap Agama dan Ancaman Bagi Umat Harus Secepatnya Diproses dan Ditangkap Agar Tidak Menyulut Kemarahan Umat



Kontakpublik.id,.SERANG-Sekiranya yang membuat kegaduhan dan melakukan ancaman terhadap umat beragama itu adalah Muslim yang sejati, maka sikap arogan dan kepongahan tidak akan terjadi, karena sejatinya Islam itu pengusung rahmatan lil alamin. Dan setiap orang -- bukan hanya Muslim sangat diyakini sebagai khalifah di muka bumi. Karena, sungguh sangat tidak ketemu nalar, jika ada sikap arogan dan ancaman bagi sesama umat beragama, termasuk pada umat agama non Muslim. Sebab Islam yang benar dan baik itu selalu mengedepankan kedamaian, kerukunan, sikap arif dan bijaksana untuk tidak memaksa pendapat -- apalagi -- kehendak sendiri.

Kegaduhan itu bermula dari ungkapan nyinyir Prof. Thomas Djamaluddin, periset Astronomi dan Astrofisika BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang menulis tentang perbedaan penetapan 1 Syawal.144 Hijriyah yang dikomentari Andi Pangerang Hasanuddin yang juga sebagai peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN lalu mengedarkan pernyataan yang mengandung fitnah, pencemaran, kebencian dan permusuhan serta penodaan agama.

Komentar Andi Pangerang Hasanuddin yang memanaskan nyinyir Prof. Thomas Djamaluddin itu mengatakan, "Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah ? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan ? Banyak bacot emang !!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silahkan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan ! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian", kata Andi Pangerang Hasanuddin.

Sebagai peneliti yang berbasis ilmu pengetahuan dan intelektualitas, tidaklah  patut komentar buruk semacam itu. Apalagi di media secara umum yang terbuka untuk publik.

Artinya, sikap arogan yang menantang itu patut disikapi karena  ketersinggungan yang secara sosiologis maupun agamis yang sudah dimintakan secara baik-baik untuk  diproses oleh aparat penegak hukum agar para penista agama dan mereka yang culas mengancam umat beragama bisa secepatnya diproses supaya tidak menimbulkan kegaduhan atau bahkan kerusuhan yang tidak diinginkan.  Sebab bila tidak, akibatnya bisa gawat dan menimbulkan preseden buruk. Apalagi sebelum ulasan ini ditulis, sudah ada diantara pemuda yang ingin menyambangi tempat tinggal mereka yang culas itu. Karena ada anggapan bahwa sikap mereka telah mengganggu dan mengusik ketenteraman umat beragama yang tidak lagi bisa dihadapi dengan yang baik. 

Dalam istilah preman, jika ada yang jual tak lagi perlu ditawar. Bila perlu diborong semua sekalian yang mereka jual itu. Sebab takaran pamali atau siri memang begitu adanya.

Padahal, bagi pemeluk agama apapun yang benar dan baik itu pasti tidak akan menodai agama apapun, apalagi mengancam akan membunuh. Sesama umat beragama. Jadi hakekat dari rahmatan lil alamin itu tidak ada dalam jiwa serta ruh ilahiah yang menyandang Khalifah di muka bumi.

Ketersinggungan dan rasa tidak nyaman akibat ancaman itu, hendak dapat segera diproses secara hukum, agar tidak sampai memancing kemarahan umat tidak lagi mampu ditahan, karena ketersinggungan yang sangat menyakitkan hati ini.

Begitulah kepongahan  ilmu dan pengetahuan yang terlalu sombong dan abai pada muatan nilai spiritual dengan etik profetik sebagai penjaga etika, moral dan akhlak manusia yang dimuliakan Allah SWT, sehingga harus  jelas berbeda dengan makhluk yang tidak beradab  (Red)

Selasa, 25 April 2023

Jacob Ereste : Penistaan dan Ancaman Terhadap Umat Beragama Harus dan Wajib Dilawan



Kontakpublik.id,.SERANG-
9 Laporan warga Muhammadiyah kepada Badan Reserse Kriminal) (Bareskrim) Polri di Jakarta, 25 April 2023 terkait penistaan agama oleh dua orang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu Andi Pangerang Hasanuddin dan Thomas Djamaluddin patut  ditanggapi dan disikapi dengan serius oleh pihak Kepolisian, agar  kasus serupa tidak semakin meresahkan warga masyarakat.

Kecuali itu, kedua orang penista umat beragama ini tidak boleh terjadi -- apalagi sampai terulang oleh orang lain yang menista bahkan mengancam umat beragama, tidak kecuali warga Muhammadiyah. Sebab sikap dan perlakuan serupa -- menghina dan mengancam umat beragama bisa menimbulkan perpecahan bahkan mungkin chaos yang bisa mengakibatkan banyak korban.

Kecuali itu, sebagai tenaga ahli peneliti BRIN kedua orang jelas telah menodai instansi bergensi itu -- sebagai lembaga riset dan inovasi -- hingga perlu ditelaah ulang kapasitas, kapabilitas dan kualitasnya sebagai peneliti yang tidak bermoral. Karena semakin tinggi dan dalam pemahaman dan penghayatan seseorang, pasti akan semakin bijak dan ugahari untuk menghormati kepercayaan agama orang lain.  Apalagi bila yang bersangkutan -- mungkin akan mengklaim juga -- beragama Islam.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Indonesia. Karena itu, Presiden Joko Widodo harus memberi sanksi keras terhadap kedu oknum BRIN itu yang juga telah mencemarkan nama baik BRIN.

BRIN awalnya memang menjadi satu kesatuan dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), namun dalam perjalanannya, Pada 5 Mei 2021, Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021, hingga secara efektif menetapkan BRIN sebagai satu-satunya badan penelitian nasional. Lalu, seperti itukah kualitas peneliti BRIN yang sesungguhnya?

Agaknya, sungguh tidak bijak bila perilaku segelintir orang dibiarkan begitu saja hingga menjadi cermin buruk seluruh para peneliti BRIN yang pasti tidak seluruhnya buruk dan tidak bermutu seperti kedua oknum tersebut. Karena mungkin, sekedar ingin mencari popularitas murahan yang akibatnya dapat menimbulkan malapetaka atau bahkan bencana yang tidak pernah bisa diduga sebelumnya.

Ancaman untuk membunuh semua warga Muhammadiyah itu, jelas kepongahan belaka. Sebab sepanjang riwayat yang bersangkutan belum satu pun seorang manusia yang telah dibunuh olehnya.

Sejak tahun 2022, BRIN telah memiliki 12 organisasi riset  berdasarkan bidang keilmuan seperti Tenaga Nuklir, Kebumian dan Maritim, Ilmu Sosial dan Humaniora, Penerbangan dan Antariksa, Arkeologi, Bahasa dan Sastra, hingga tata kelola pemerintahan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan seterusnya yang tak urusan agama.

Lantas, mengapa pekerja riset mesti melakukan penodaan dan ancaman terhadap umat beragama seperti itu, adakah ini bagian dari skenario besar untuk membelah dan memecah umat beragama ?

Dari pertanyaan sederhana serupa inilah pihak yang kompeten patut dan wajib memproses kedua oknum yang menyinggung hati umat beragama di Indonesia ini yang tidak boleh terjadi, apalagi kemudian hingga bisa dilakukan juga oleh orang kain.

Karena itu, atas nama umat beragama yang mendambakan kebebasan dan kondusifitas beragama, saya mendukung dan ajan ikut mengawal langkah positif warga Muhammadiyah untuk memperkarakan kasus penustaan serta ancaman kepada umat beragama -- khususnya bagi warga Muhammadiyah yang pantas merasa terzalimi, diancam oleh orang yang pongah dan sombong, karena sangat mungkin ada sutradaranya yang menginginkan kegaduhan di negeri ini. Karena itu, sepatutnya pula segenap warga Muhammahiyah, pun waspada seraya turus merapatkan barisan. Sebab sikap arogan dan kesemena-menaan dari pihak manapun tidak boleh dibiarkan dan garus serta wajib dilawan.  (Red)

Minggu, 23 April 2023

Jacob Ereste : Madah Kelana Dari Mayjen Rido Hermawa M.Sc



Kontakpublik.id,.SERANG-
Masih dalam suasana lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah, pada 23 April 2023, Mayor Jendral Rido Hermawan M.Sc berkirim hadiah dalam bentuk tiga tulisan semacam dedah kelana yang puitik dan penuh nuansa dan nilai spiritualnya yang khas sebagai Koordinator Pengajar di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) yang sunguh aktif dan kreatif bahkan boleh dikatakan juga inovatif.

Saya sebut semacam Madah Kelana -- seperti kumpulan sajak Sanoesi Pane yang diterbitkan oleh Balai Pustaka  Tahun 1931 itu, sebab bingkisan dari Jendral Rido Hermawan ini lebih dari satu karya. Seperti simbolika dari kue lebaran yang enak dan renyah menyempurnakan kegimbaraan hati yang kebali fitri.

Sahabatku yang baik, katanya Tentara yang cukup banyak menghabiskan masa tugasnya di Koppassus ini,  lewat untaian narasi sapaannya itu dia katakan, "Di saat suasana yang mencekam begini, mestinya kita memilih hening.
Merenung. Bahkan perlu berdoa secara khusus serta khusuk memohon keampunan dari Illahi Rabbi -- Tuhan -- untuk semua dosa-dosa kita. Memohon keselamatan untuk diri kita, memohon keselamatan  untuk negeri tercinta, dan juga keselamatan untuk jagad raya", katanya.

Sungguh, aku terpana, gerangan apakah dosa kita sesungguhnya, sehingga seorang Jendral merasa perlu untuk mengingatkan diantara kealfaan kita, sehingga dianggap berdosa ?

Kata bijaknya justru memohon kita sebagai sahabat untuk meligat semua itu dengan hati. Jadi sekarang, agak sedikit terang soalnya kita telah lalai melihat segala sesuatu dengan hati. Karena selama ini kita selalu melihat banyak hal hanya dengan mata biasa, dalam arti yang sebenarnya. Tidak dalam telaah filsafat atau bahkan, jauh dari etik profetik yang semestinya harus  senantiasa  dikedepankan.

Menurut Jendral Rido Hermawan, penderitaan besar sedang mengancam di depan kita. Betapa sadisnya kita kalau sampai malapetaka itu datang menyerang karena keculasan kita. Karena atas kesombongan dan kebodohan yang kita pelihara.

Begitulah sapaan dan tegurannya kepada kita -- yang dianggap sebagai pemimpin. Hendakya segera  bangun. Sebab kita adalah ayah dari seluruh rakyat.

Ingat, betapa mulianya seorang ayah yang patut dan wajib untuk mengayomi seluruh anak-anaknya. Karena Jendral Rido Hermawan melihat sikap dan perilaku lalim. Dan  rakyat harus patuh dan mendengar semua ucapan sang pemimpin. Sehingga sebagai rakyat tetap waspada, karena bisa saja mereka melakukan tipu daya untuk memperkuda kita, sehingga tak lagi dianggap sebagai manusia.

Apapun profesi Anda, mulai dari dukun, dokter, tenaga medis dan paramedis serta segenap jajarannya, harus bangkit. Sebab menurut Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas ini, dalam posisimu sedang terancam bencana yang besar. Segeralah ambil tindakan nyata, mulai dari rumah hingga lingkungan. Berdirilah di depan dengan senyum yang tulus untul melindungi dan  melayani dalam suasana  keprihatinan sekalipun.

Jendral Rido Hermawan pun memohon kepada yang mulia para ahli ibadah. Segera tanggalkan alas kaki, untuk segera masuk dan melihat setiap pada segenap lorong dan gang, agar kotbah yang disampaikan tak menyesatkan.

Pedagang dan penyedia jasa pasti menerima bala, kalau sengaja menaikkan harga. Begitu juga bila kai sembunyikan barang dagangan  yang ada hanya karena nafsumu  serakah semata untuk mengeruk untung dalam kepanikan banyak orang yang sedang perlu dan membutuh barang daganganmu yang kau timbun di belakang rumah.

Sahabat semua,  sangat diyakini oleh Jendral Rido Hermawan bila Tuhan pun akan ikut tersenyum, kalau kepedulian pada sesama rakyat yang menderita selalu siap untuk melakukan semua aktivitas serta  profesi pekerjaan seperti biasa, dengan kondisi yang tenang serta segerap rasa cinta meski dalam suasana keprihatinan. Namun toh, tetap selalu berdoa dan tawakal.

Karena itu, nenurut He dral Rido Hermawan, semua orang harus membuang kebencian, tidak boleh saling curiga, hingga baku tuduh, atau malah saling menyalahkan. Sebab di dalam kondisi apapun -- apalagi dalam suasana dera dan derita -- kita harus tetap bersama, sehingga kasih dan sayang tetap terjaga. Sebab dalam kesetiaan dan kebersamaan,  Tuhan pun akan menjaga dan menyelamatkan kita semua. Begitulah model dari Madah Kelana versi Jendral Rido Hermawan. Untuk bagian yang lain, semoga saja bisa  ditampilkan dalam  pada kesempatan  berikutnya.  (Red)

Sabtu, 22 April 2023

Jacob Ereste : Betapa Indah dan Mengharukan Takbiran Pada Malam Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Diiringi Musik Pemuda Gereja Silo, Ambon




Kontakpublik.id,.SERANG-Aku Mulk dari grub WhatsApp Pribumi Bersatu, Ambon ini mengirimkan video bagus yang sangat mengharukan dalam acara takbir malam menyambut hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah atau 22 April 2023 Masehi pada malam itu juga dari Ambon.

Komentarnya, minta dicolek karena acara takbiran menyambut hari raya ini sangat  mengharukan, sebab yang mengiringi lantunan takbir kepada Allah Yang Maha Besar itu adalah para pemuda dari grub musik Gereja Silo Kota Ambon.

Artinya, betapa mesra dan rukun sebenarnya umat beragama di Indonesia, seperti yang tercermin dalam acara takbiran bersama yang menandai usainya puasa pada bulan ramadhan untuk kemudian menyambut suasana hati yang fitri pada hari raya lebaran ini. Keterharuan hati pun jadi berpaut dengan perayaan hari raya yang selalu mendua, tidak pernah klop bisa bersama dan serempak seperti yang memprihatinkan hati saat menyaksikan sendiri takbir pada malam Jum'at hingga kemudian pada malam Sabtu ini kembali takbir di masigit yang lain.

Aku sadar benih perpecahan melalui agama seperti ini perlu diredam. Karenanya aku ikut saja dengan pilihan ketetapan anggota keluarga terbanyak yang lebih dominan sambil memberi pengertian bahwa kita sebagai umat beragama boleh saja ikut pada pilihan hati kita sendiri. 

Sebab dengan keyakinan seperti itu, pilihan sikap untuk mengikuti perayaan lebaran pada hari Jum'at 21 April 2023 atau pada hari Sabtu, 22 April 2023, dapat dilakukan sesuai dengan bidik hati sendiri. Karenanya,  dengan pilihan sikap atas keyakinan seperti itu yang pertama agar upaya meredakan pertikaian lantaran perbedaan yang tidak perlu terjadi, bisa dikurangi. Lantas bersikap pasrah pada para pengambil keputusan--  toh jika kemudian ternyata  salah -- yang akan menanggung resiko dan dosanya mereka juga.

Jadi sungguh hatiku sangat terharu sekaligus bangga pada generasi muda milenial sekarang ini yang lebih bijak dan Arief menyikapi cara menjalankan agama yang baik dan benar untuk tidak antipati, atau bahkan mampu memberi dukungan seperti pemuda Gereja Silo, Ambon yang melantunkan iringan musik penuh nuansa Islami itu, seperti yang terekam dalam video amatir terlampir 

Semoga sikap toleran serupa dapat menjadi model pemuda Indonesia di era milineal sekarang ini, untuk tidak lagi merasa risi dan terganggu dengan beragam acara keagamaan di negeri kita yang pluralistik ini. Sebab nilai-nilai spiritual serupa ini hanya mungkin tumbuh subur dalam suasana yang guyup seperti takbir bersama menyambut hari raya bersama kelompok musik dari Gereja Silo Manado yang telah memberi contoh ini.  (Red)

Polres Pandeglang Gelar Operasi Ketupat Tahun 2023



kontakpublik.id, PANDEGLANG- Polres Pandeglang Gelar Operasi Ketupat 2023, kami dari Kepolisian melaksanakan kegiatan Operasi mulai dari tanggal 18 sampai dengan tanggal 1 Mei 2023, dengan maksud dan tujuannya adalah menyelenggarakan kegiatan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) agar Masyarakat yang melaksanakan kegiatan ibadah di bulan Ramadan ini bisa merasa nyaman . Demikian kata Kabag Op Polres Pandeglang, Kompol Yogie Roozandi (21-04-2023).

Begitu juga kegiatan untuk malam takbiran , Solat Idul Fitri bisa berjalan dengan tertib, kemudian kegiatan selama arus mudik, tempat wisata, kunjungan ini bisa berjalan dengan aman dan lancar. Tuturnya

Kami melibatkan
dari unsur kepolisian sebanyak 396 personil kemudian 118 dari instansi sekolah terkait dari TNI dari pol PP dari Dinkes dari Dinas Sosial , dari Pramuka untuk sama-sama menjaga ke mana Di dalam melaksanakan kegiatan Operasi Ketupat. Jelasnya

Selanjutnya, Masyarakat melaksanakan kegiatan malam takbiran di masjid kemudian di pondok pesantren yang pertama Kemudian yang kedua agar tidak mengkonsumsi minuman keras obat-obatan terlarang ini kita antisipasi, kita menyebar yang berpakaian preman antisipasi kepada kelompok-kelompok yang nantinya mengkonsumsi dan menggunakan minuman keras.

Ke-empat, upaya mencegah agar tidak terjadi peperangan antar kelompok antar genk antara Pemuda yang diakibatkan oleh minuman atau juga merasa diri ini menunjukkan Eksistensinya juga ada beberapa hambatan atau kendala. terangnya

Namun kita berusaha bersama-sama dengan unsur terkait untuk bisa kita sama-sama menyelesaikanya dengan cepat dan tanggap. Ujarnya         (Anas/Hms)

Rabu, 19 April 2023

Jacob Ereste : Tradisi Mudik Itu Baik dan Sehat Untuk Menjaga Rasa Kepemilikan Kita Pada Kampung Halaman



Kontakpublik.id.,SERANG-Tradisi mudik itu, seorang budayawan adalah pertanda akal budaya manusia yang sehat. Mereka yang mudik itu masih mempunyai rasa kangen yang tersimpan selama berada di hilir. Sehingga mudik semakin asyik dan romantis dilakoni meski harus berjejal dan berjubel di jalan saat antri tiket atau mengendarai kendaraan sendiri di jalan raya yang tak alang kepalang jauhnya dari ibu kota.

Karena itu, mudik bukan dilakukan oleh mereka yang menetap  di kampung. Sebab tradisi mudik itu hanya dilakukan oleh kaum urban yang masih menyisakan banyak hal di kampung halaman.

Jika mudik dilakukan pada hari menjelang lebaran (Hari Raya Idul  Fitri) boleh jadi ada diantaranya yang beranggapan sebagai pelengkap dari  kesempurnaan ibadah puasa untuk dirayakan bersama keluarga di kampung kelahiran. Sehingga tradisi berbagi sadaqah atau zakat dapat dilakukan jor-joran dengan anggapan sekalian berbagi -- dalam kesempatan setahun sekali -- sehabis kerja keras mengumpulkan harta dan kekayaan entah dengan cara apa saja dilakukan.

Jadi tradisi mudik itu cukup baik -- setidaknya menandai bahwa kita masih punya kampung halaman dan keluarga yang masih ada di sana. Jadi tak hanya menandai bahwa kita sesungguhnya adalah orang udik yang sudah berada hilir -- seperti muara dari segenap pertemuan yang berada di muara.

Biasanya di udik itu segenap keluarga berkumpul, termasuk mereka yang berada di hilir yang lain. Maka semakin gegap gempitalah pertautan keluarga, sanak famili atau mungkin handai taulan yang masih ada  keterkaitan dengan keluarga. Mungkin saja diantaranya anak cucu dan menantu yang ikut dalam arus mudik dari hilir itu. Sehingga beragam barang dan perangai bawaan ikut menambah semarak dan riuhnya kegembiraan. Apalagi kemudian bisa berbagi-bagi Rizki yang cukup melimpah untuk sekalian melunasi rasa kangen dan kegembiraan bersama mereka yang setia menanti dan menjaga kampung halaman.

Pendek kata, tradisi mudik itu sehat. Baik dalam telaah ekonomi maupun dalam telisik sosiologi dalam arti pemerataan maupun kekerabatan agar tak putus jalinan persaudaraan. Itulah sebabnya kesedihan menjadi patut dan wajar merundung kami yang tak dapat mudik lantaran banyak alasan, mulai dari tak punya duit hingga dalih lain yang terkadang tak masuk akal. Tapi realitasnya begitu adanya. Apalagi bagi kami yang tak lagi punya kampung halaman. Jika pun bisa mudik, dimana kampungnya sekarang. Sebab di sana sudah tidak lagi ada apa-apa. Jangankan sanak saudara, sekedar lahan sepetak pun sekarang sudah jadi milik para pendatang. Lebih celaka lagi tentu saja, kampung halaman itu sekarang sudah dipenuhi oleh bangsa asing.

Artinya, tradisi mudik itu sehat untuk ikut menjaga kampung halaman kita agar tidak hilang karena berpindah tangan pada para pendatang entah dengan cara apa saja. Karena para pendatang itu memang tidak punya kampung halaman, seperti kita yang tersingkir atau terbuang. Maka itu betapa malang dan tragisnya mereka dan kami yang tak lagi punya kampung halaman.  (Do/Red)

Gerindra Pandeglang Lakukan Diskusi Bersama Porwan



Kontakpublik.id,PANDEGLANG - Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Pandeglang menggelar acara diskusi Ramadhan bersama Porwan Pandeglang di Kantor Sekretariat Porwan Pandeglang. Dalam acara diskusi tersebut mengangkat tema Pandeglang Dulu, Kini dan Akan Datang. Selasa, (18/4/2023).


Acara diskusi berlangsung penuh bermakna karena turut dihadiri Ketua DPRD Pandeglang TB Udi Juhdi dan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Pandeglang Erin Fabian yang memberikan pesan agar warga Pandeglang bersiap menyambut kawasan industri Pandeglang


Menurut Ketua DPRD Pandeglang TB Udi Juhdi, mulai hari ini sampai akan datang nanti perlu disiapkan sama-sama menyambut lima kawasan industri di Kabupaten Pandeglang.


"Kita perlu siapkan sama-sama, secara bersama-sama, dengan telah adanya revisi RTRW. Di lima Kecamatan menjadi kawasan Industri , yaitu Kecamatan Bojong, Cibitung, Pagelaran, Sukaresmi dan Cikeusik," ujarnya


Adanya revisi RTRW, tentunya harus bisa memberikan masukan dari semuanya. Harus memberikan edukasi kepada masyarakat.


"Bahwa kita tugas kita bersama adalah mempersiapkan SDM mumpuni. Artinya taraf pendidikan, sodara kita, sahabat kita generasi - generasi kita harus mengenyam pendidikan yang layak tentunya," katanya.


Mengenyam pendidikan layak sangat penting, agar bagaimana ketika para investor berinvestasi untuk mengembangkan perusahaan di Kabupaten Pandeglang yang menjadi kawasan industri SDM nya sudah siap. Jadi sudah siap berdaya saing.


"Agar warga Pandeglang tidak menjadi penonton, di negeri sendiri karena salah satu tujuan dibukanya kawasan industri, salah satunya adalah untuk mengurangi angka pengangguran. Untuk meningkatkan pendapatan perkapita, meningkatkan ekonomi," tukasnya.


Akan tetapi seandainya ketika tidak mempersiapkan sumber daya mumpuni apalah artinya dengan lima Kecamatan menjadi kawasan industri. Oleh karena itu Ketua DPRD Pandeglang berharap semua bisa bekerjasama, bersinergi memberikan, dukungan terhadap pemerintah agar semua program baik program strategis nasional ataupun program yang direncanakan Pemkab Pandeglang, bisa berjalan aman, lancar dan tertib.


"Tanpa adanya dukungan sekalian apalagi awak media saya rasa berat, merealisaikan sesuai ekspektasi merealisasikan sesuai harapan - harapan dan tujuan - tujuan kemajuan Kabupaten Pandeglang. Pandeglang kedepan bukan hanya tanggung jawab pemerintahan tapi tanggungjawab kita bersama untuk memberikan masukan kontribusi calon pemimpin negeri dari Kabupaten Pandeglang," terangnya.
(Do/ril)

Selasa, 18 April 2023

Jacob Ereste : Larangan Menggunakan Fasilitas Umum Untuk Sholat Id, Arogansi Kekuasaan Yang Tidak Tahu Diri Dan Berlebihan



Kontakpublik.id,SERANG-
Kedunguan pemerintah pusat maupun daerah yang melarang umat Islam menggunakan fadilitas umum -- lapangan -- untuk melaksanakan sholat Hari Raya Idul Fitri karena tidak sama waktunya dengan yang ditentukan oleh pemerintah, maka anggapan terhadap sikap pembangkangan itu pun disikapi oleh pemerintah dengan pembangkangan dengan melarang umat beragama menggunakan fasilitas umum seperti yang dilakukan Walikota Pekalongan, Jawa Tengah dan Walikota Sukabumi, Jawa Barat.

Adapun motif pelarangan bagi umat Islam menunaikan sholat Id di lapangan sebagai fasilitas umum itu, kuat diduga terkait berkaitan dengan perbedaan waktu perayaan Idhul Fitri dengan yang telah ditentukan pemerintah. Padahal umat Islam yang hendak melakukan sholat Idhul Fitri itu lebih dari cukup untuk disebut sebagai masyarakat umum, atau publik. Artinya, begitulah model pemerintah yang cupet cara berpikirnya untuk membelah umat Islam -- termasuk umat beragama yang lain -- semacam ketakutan yang tidak jelas juntrungannya, termasuk hubungan dan kerukunan antar umat beragama yang selalu dihembuskan.

Kecaman keras Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti yang menanggapi larangan penggunaan lapangan untuk sholat Id, kepada Walikota Pekalongan dan Walikota Sukabumi mencerminkan sikap pemerintah secara umum dalam bersikap dan melayani umat beragama di Indonesia yang tidak simpatik dan perlu mendapat perlawanan bersama, sebab perlakuan serupa akan dilakukan juga pada umat beragama yang lain -- yang dianggap tidak selaras atau bahkan dianggap melakukan pembangkangan -- yang tidak sesuai dengan keinginan pemerintah.

Meski kemudian izin untuk menggunakan fasilitas umum itu sudah diberikan kepada umat Islam yang hendak melakukan sholat Id, pada 21 April 2023, jelas terkait dengan sikap pemerintah yang telah menentukan waktu perayaan lebaran pada hari Sabtu, (22 April 2023). Sehingga sangat terkesan keputusan pihak pemerintah yang tidak sepaham itu telah dijadikan masalah, menganggap ada pembangkangan tidak mematuhi keputusan yang dibuat oleh pemerintah. Padahal, urusan keagamaan tidak perlu sejauh itu direcoki hingga harus menjadi bagian dari urusan yang harus diatur oleh pemerintah.

Model dari kasus serupa yang salah urus ini, cukup dominan terus dilakukan penerintah -- baik pada tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Sehingga tensi ketegangan dalam komunitas umat beragama -- tak hanya bagi umat Islam -- terus muncul sehingga menjadi semacam proyek yang patut mengerahkan banyak energi dan pembiayaan. Sementara umat beragama, biasa-biasa saja karena yang utama bagi umat beragama adalah kenyamanan dan ketenteraman untuk menikmati kebahagian hati bersama manusia lainnya, meliputi saudara lainnya yang mungkin tidak seiman.

Artinya, hanya dengan kesadaran bersama dalam upaya menjaga kenyamanan dan ketenteraman inilah wujud kebahagiaan yang diidamkan bersama seluruh umat beragama yang baik dan taat pada etik profetik yang dibawa para Nabi untuk umat manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Mestinya, kedua sikap culas Walikota Pekalongan dan Walikota Sukabumi itu diberi sanksi keras oleh Pemerintah Pusat jika tidak ingin menanggung kesan buruk itu sebagai pelanggaran konstitusi -- bahwa fasilitas publik itu bukan bagian dari hak kekuasaan yang semena-mena boleh diatur sekehendak hati rezim penguasa yang patut taat dalam menjalankan amanah rakyat. Dengan kata lain, jika pemerintah pusat tidak memberi sanksi keras terhadap keculasan dan kedunguan pemerintah daerah seperti itu, artinya pemerintah pusat pun bisa diartikan sama sikapnya, atau bahkan bisa dianggap dalang dari skenario konyol itu. Maka itu, untuk menampik arogansi kekuasaan pemerintah daerah yang melarang umat beragama menggunakan fasilitas umum untuk ibadah, jika tidak dibantah dan diberi sanksi keras, boleh jadi memang merupakan skenario dari pemerintah pusat. (Red)

H-3 Polsek Labuan Terapkan Aturan Angkot Tidak Ada Yang Melalui Pasar





Kontakpublik.id,PANDEGLANG - Pasar jalan raya Labuan,Kecamatan Labuan,Kabupaten Pandeglang, H-3 menjelang Lebaran 2023 ramai dikunjungi warga, Saking padatnya, lalu lintas di sekitar lokasi semrawut.
Pantauan media senin (17/04/2023) siang, lalu lintas di sekitar Pasar Labuan mengalami kepadatan. Kendaraan pribadi, angkot, hingga sepeda motor berjubel.

Bunyi klakson bersahutan. Bahkan, orang yang berjalan kaki lebih cepat ketimbang laju kendaraan.


Seorang warga Dani, mengatakan lalu lintas di pasar labuan macet siang ini. Sumber kemacetan, karena adanya parkiran,pedagang kali lima,dan Angkutan umum di pinggir jalan atau di atas badan jalan.


Kalau sumber kemacetan sih menurut saya, karena orang yang banyak belanja ditambah parkir di pinggir jalan,pedagang kali lima di badan jalan serta angkot ngetem," kata Dani.


Lanjut Dani,Apalagi Kondisi di dalam Pasar Labuan  lebih padat lagi. Orang tua, remaja, anak-anak tampak memilah milih pakaian. Beberapa ada pula yang hanya melihat-lihat.



Kanit Lantas Polsek Labuan IPDA INDRA saat di confirmasi Senin (17/04/2023) kaitan dengan kemacetan diwilayah pasar labuan,Kecamatan Labuan, menyampaikan.
Untuk solusi  permasalahan kemacetan di seputaran pasar labuan, untuk kendaraan Angkutan umum yang dari arah Carita atau Anyer menuju labuan hanya sampai bunderan Patung Nelayan atau dulu yang pernah di sebut patung KB dan Yang dari arah Pandeglang menuju Pasar Labuan hanya sampai selter Tsunami Labuan,
Kebijakan tersebut berlaku H-3 Idzul Fitri atau 3 hari sebelum Hari Raya Idzul Fitri selambatnya hari Kamis, semoga dengan cara seperti itu bisa mengurangi kepadatan dan kemacetan di seputaran Pasar labuan ujarnya.  (Do)



Senin, 17 April 2023

Menilik safari Ramadhan AHY Hadir Di Kab. Pandeglang



kontakpublik.id, PANDEGLANG-Menilik Safari Ramadan, sebagai bentuk turut serta Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Istri tercintanya dan Pengurus DPP dalam menyemarakan bulan Ramadan sebagai bulan penuh berkah melalui pemenuhan kebutuhan pokok Masyarakat, disamping itu Safari Ramadan juga merupakan Wadah untuk mempererat tali Silaturahmi juga sebagai sarana untuk berbagi dan mendorong semangat Masyarakat 

Begini kata Yoyon Sujana, SE selaku Wakil Ketua 1 Partai Demokrat yang juga Anggota DPRD Provinsi Banten melalui keteranganya langsung dengan Media ini pada Senin (18-04-2023) di Kantor DPC Partai Demokrat  Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Menurutnya Kehadiran ketua umum melaksanakan Safari Ramadan ke Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten bertemu dengan Warga Masyarakat tentunya.

Apalagi dengan Kader ini adalah merupakan bumbu yang terbaik bagi kami , di mana Masyarakat Pandeglang tentu Mengapresiasi Gerakan kami sebagai Kader Demokrat akan tetapi setelah membuktikan kehadiran Bapak Ketua Umum Partai Demokrat , Agus Harimurti Yudhoyono beserta istri dan pengurus DPP juga berbagai Lapisan Anggota DPR baik DPR RI provinsi, Kabupaten dan Kota Se Provinsi Banten hadir di kabupaten Pandeglang

Ini merupakan bumbu yang luar biasa, mudah-mudahan menjadi Magnet bagi seluruh Masyarakat Pandeglang untuk memilih partai Demokrat ke depan Wabil Khusus Mas Agus Harimurti Yudhoyono bisa jadi calon presiden atau Wakil Presiden di tahun 2024 mendatang.
 
Sudah harga mati, apapun keputusan Ketua Umum tentunya kami siap melaksanakan, lebih-lebih ketua umum kami jadi calon Presiden atau Wakil Presiden ya harga mati kami akan berjuang demi melakukan perubahan dan perbaikan tatanan yang ada di negeri ini

Secara pribadi atas nama juga ketua Kesti  TTKKDH Banten Indonesia, sekaligus sebagai Anggota DPRD provinsi Banten Fraksi Partai Demokrat dan wakil ketua 1 DPD Partai Demokrat Provinsi Banten mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya bisa hadir di Pandeglang dengan lengkap.

Diantaranya Ada Pak Sekjen dari DPP, ada bendahara umum, ada ibu ketua DPD Provinsi Banten dan ada jajaran anggota DPR baik RI Provinsi Kabupaten/Kota yang juga dihadiri Ibu Bupati Lebak, Hajah Iti Oktavia Jaya Baya dan Ibu Bupati Pandeglang Ibu Hajah Irna Narulita Dimyati yang menjadikan Srikandi Partai Demokrat Insya Allah kata Yoyon sambil menutup Wawancaranya. (Rudi Bako)

Jacob Ereste : Puasa Menuntun Mengevaluasi Diri



Kontakpublik.id,SERANG
Puasa itu menjadi wajib dilakukan sebulan penuh selama bulan ramadhan dapat dipahami sebagai perintah Tuhan untuk mekakukan evaluasi diri setelah setahun melakukan aktivitas serta berinteraksi dengan banyak pihak yang mungkin salah, banyak melakukan hal-hal yang tidak baik, bukan hanya kepada orang lain, tetapi juga bagi keluarga, sahabat dan kerabat serta saudara maupun terhadap diri kita sendiri.

Jadi berpuasa itu bertujuan untuk lebih meningkatkan ketangguhan diri agar lebih kuat, dusiplin, tabah, sabar, ulet, konsisten, jujur tetutama bagi diri sendiri yang  diharap berimbas pada sikap dan perilaku kita kepada orang lain. Termasuk kepada institusi, lembaga,  perusanaan, instansi atau organisasi di tempat beraktivitas melakukan sesuatu baik secara bersana-sama maupun sendiri-sendiri.

Puasa sebagai cara memasuki wilayah spiritual agar tidak sampai material minded -- atau menjadikan materi sebagai berhala -- hingga sadar bahwa hidup tidak semata-mata bersifat duniawi, tetapi yang lebih penting adalah dinensi ruhani.

Menahan haus dan rasa lapar itu, agar lebih mudah memahani kondisi orang miskin, sehingga sijap simpati dan murah hati dapat terbuka untuk berbagi kepada mereka yang tidak berpunya. Itulah sebabnya konsepsi zakat perlu dilakukan atas kesadaran dan pemahaman  sendiri, tanpa ada pihak yang dapat memaksa, kecuali perintah dan janji Allah seperti yang diajarkan agama untuk saling berbagi dan berbelas kasih sesamanya. Tak pula ada kecualian untuk mereka yang menganut agama tertentu. Sebab yang lebih penting sikap dan perikaku untuk berbagi itu adalah kepada mereka yang miskin.

Pemahaman cara berbagi kasih serupa ini selaras dengan makna dari rachmatan lil alamin, serta fitrah Allah terhadap manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Jadi masalahnya, tinggal bagaimana dari setiap individu atau masing-masing orang sebagai makhluk Tuhan untuk menjaga sekaligus  meningkakan potensi illahiah yang dimilikinya agar lebih baik dan berakhlak mulia dari Tuhan saat menciptakan manusia dalam keadaan suci.

Makna suci dari puasa yang acap disebut lebih baik dari seribu bulan ini, menegaskan bahwa berpuasa sebulan penuh pada bulan ramadhan ini sungguh akan mendatangkan banyak manfaat. Karena itu bagi kaum sufi serta pelaku spiritual yang serius, puasa   Senen-Kamis atau pada hari-hari tertentu dilakukan tidak kalah serius.  Bahkan ada yang melakoni puasa sepanjang usisnya seperti Nabi Daud.

Oleh karena itu, bagi meteka yang sudah berada  pada level hakikat dan makrifat -- pemahanan terhadap puasa itu  tidak lagi wajib -- tetapi telah menjadi suatu kebutuhan yang harus dan patut dilakukan. Sebab hikmah dari puasa -- apalagi pada bulan ramadhan -- lailatul qodar pun dijanjikan oleh Allah SWT bagi mereka yang tekun dan khusuk menunaikannya dengan baik dan sempurna. Untuk kemudian pada hari raya, Idhul Fitri akan memperoleh kenikmatan serta kebahagiaan yang tidak mampu dilukiskan oleh seorang maestro seniman sekalipun. Karena Tuhan itu pencipta sekigus pemilik mahakarya yang tiada ada satu pun tandingannya. Dia Esa dan Maha Pencipta. Seperti puasa yang Dia berikan sebagai jalan penuntun untuk mematut dan mengevaluasi diri.  (Red)

Jacob Ereste Diskusi Santai Bersama GMRI Menjelang Buka Puasa di RM. Ayam Bulungan



Kontakpublik.id, JAKARTA-
Acara berbuka puasa bersama yang digagas Prof. Dr. Ir.  Naniek Widayati di RM. Ayam Bulungan, Jakarta Selatan, Senen 
(17 April 2023) berlangsung santai sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Menjelang acara berbuka puasa bersama pada hari ke-27 di bulan ramadhan ini sempat diselingi topik hangat tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang semakin mantap untuk dipindahkan dari Jakarta ke Penajam, Kutai Kertanegara. Karena itu wajar diharap bisa efektif dan dapat segera difungsikan pada tahun 2024, kata Dharma yang cukup intens mengikuti perkembangan IKN itu sejak awal sampai hari ini. Bahkan, dia sudah mengunjungi sejumlah negara untuk berinvestasi di lingkaran IKN dengan tawaran yang menggiurkan untuk mendapat kemudahan serta jaminan aman dan nyaman berinvestasi di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur di masa mendatang.

Pendapat optimis dan pesimis puh riuh  mewarnai diskusi yang santai dan las-lasan menjelang  buka puasa yang dihadiri sejumlah sahabat dan kerabat GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) bersama pegiat Forum Negarawan, diantara  Pakde Gosong yang khusus datang dari Yogyakarta.

Sri Eko Sriyanto Galgendu, serius mengisyaratkan bahwa waktu pemindahan IKN itu tidak tepat bila dilakukan sekarang. Apalagi imbuhnya negara dalam keadaan kesulitan keuangan. Sehingga rencana untuk memindahkan IKN itu jadi terkesan sangat dipaksakan, kata Wali Spiritual Indonesia ini seraya mengingatkan, adanya sejumlah proyek yang mangkrak, bahkan ada diantara yang sudah dijual kepada pihak swasta. Celakanya, pihak swasta itu tidak berasal dari bumi sendiri 

Seperti Bandara Kertajati, Cirebon yang tidak jelas kegunaan dan manfaatnya itu sampai sekarang. Juga jalan tol.

Konon, Bandara Kertajati ini telah dilelang kepada swasta, seperti kabar yang tidak kalah miring, yaitu Bandara di Kulonprogo yang telah dialih-fungsikan oleh warga setempat untuk roundevous dan tempat acara entah berantah lainnya. Meski begitu, toh forum diskusi informal yang santai ini tetap melihat adanya secercah harapan untuk mewujudkan keberadaan dari Universitas Nusantara yang telah menjadi bagian dari program GMRI guna menggali ilmu pengetahuan yang berbasis pada budaya adiluhung suku bangsa nusantara. Dan nusantara yang telah menjadi Indonesia  sejak dipersatukan dan dimerdekakan pada 17 Agustus 1945, perlu mengacu pada cikal bakal bangsa dan negara Indonesia.

Sementara Prof. Naniek tampak makin beremangat setelah dimantapkan kembali untuk menjadi Ketua Tim Kerja dalam upaya mewujudkan Universitas Nusantara yang telah menjadi bagian dari program GMRI bersama Posko dan Forum
Negarawan agar dapat menjadi kawah candradimuka bagi bangsa dan negara Indonesia melahirkan negarawan sejati sebagai penjaga serta menjadi juru selamat negara dan bangsa yang terperosok dalam jurang yang makin dalam dan mengerikan.

Forum diskusi santai yang dipandu langsung oleh Prof. Naniek yang juga tercatat sebagai guru besar Universitas Tarumanegara, dan Ketua Program Studi Magister Arsitektur ini, akan memimpin langsung Tim Kerja berjunjung ke IKN dalam waktu dekat. Sedangkan Ir. Syamsul Hadi Ph.D,  sebagai Ketua Tim Kajian dan Penelitian akan melengkapi dokumen dan data untuk dijadikan dasar dan rujukan merealisasikan program yang diusung GMRI untuk peradaban yang lebih baik dan manusiawi.   (Red)


Minggu, 16 April 2023

Jacob Ereste Nilai-Nilai Spiritual Yang Universal Dalam Puasa



Kontakpublik.id.-SERANG-Bulan suci ramadhan itu karena merupakan puasa untuk mensucikan diri dari segala perbuatan yang jelek, berdusta, ingkar janji dan khianat bukan hanya pada bangsa dan negara bagi pejabat pemerintah, tapi juga bagi orang per orang yang berdusta atau berbohong, ingkar janji dan khianat.

Berpuasa pada bulan ramadhan itu juga -- disebut bulan suci -- karena harus dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan sikap sombong, abgkuh, iri hati dan dengki serta sikap mau menang sendiri karena menganggap apa yang menjadi pikirannya, ide sendiri adalah yang paling benar dari pendapat atau pikiran orang lain.

Karena itu sikap egoisme, kikir, pelit, mau untung sendiri, suka menyalahkan orang lain dan tak mau menerima atau sekedar mendengar usulan atau pendapat orang lain, haris dibersihkan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan danadhan.

Puasa pada hari dan bulan biasa -- bukab ramadan -- acap dilakukan oleh banyak orang -- tak hanya sebatas umat Islam. Artinya, laku spiritual serupa ini berlaku untuk umum, bagi siapa saja yang mampu memetik manfaat dan hikmah dalam melakukan puasa. Hanya saja bepuasa pada bulan ramadhan ini bagi umat Islam menjafi sangat spesial dan istimewa karena langsung diperintahkan oleh Allah SWT sebagai bagian dari rukun Islam yang permanen, sehingga sifatnya menjadi wajib.

Yang menarik tentu saja pemahaman terhadap kewajiban berpuasa selama bukan ramadhan setiap tahun, pasti ada maksud dari Allah SWT untuk wajib menunaikan nya.

Dalam prakteknya, seusai melafas niat puasa, makna dari tidak majan dan tidak minum sejak waktu imsak hingga waktu berbuka menjelang maqrib,   bisa dipahami selama berpuasa itu mereka yang melakukannya harus menahan diri --  tak sekedar dalam bentuk fisik  -- jasmaniah semata -- tetapi juga perlu juga secara rohaniyah.

Dakam olah jasmaniah dan olah rohaniah inilah peran nalar dan akal sehat diperlukan untuk mencerna makna dalam upaya mempekuat raga dan jiwa untuk mengembalikan fitrah manusia yang sejati sebagai khalifah di muka bumi.

Jadi berpuasa itu tidak sekedar berlapar-lapar dan haus semata. Karena lapar dan haus sekedar jadi pengantar jiwa dan ruh untuk memasuki wilayah spiritual yang lebih jauh dan luas, sehingga tidak mungkin mampu dijangkau oleh akal nanusia sejenius apapun, kecuali hanya  dengan keyakinan dan kepercayaan yang bergetar dari lubuk hatinya yang jujur, tulus dan ikhlas atas segala yang datang dan menghampiri hidupnya yang cuma sejenak, hingga kemudian mati dalam pemahanan akal yango dangkal berpisahnya ruh dari jasad yang hanya mampu disaksikan oleh para malaikat.

Pada lain waktu atau hari biasa -- berpuasa gemar dikakukan orang dari berbagai suku, bangsa maupun beragam agama. Karena puasa -- termasuk cara dan kebiasaan para Nabi -- sugguh tak hanya akan mendatangkan babtak hikmah, tetapi juga cara terbaik mengetuk pintu langit dalam perjalanan spiritual yang mengasyikkan. Sebab dengan cara berpuasa -- tirakat dan sejenis laku spiritual lainnya -- godaan duniawi mampu diatasi. Karena itu, pilihan melakukan gerakan kebangkitan dan kesadaran spiritual seperti yang telah digagas dan dimotori oleh GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) bersama Forum Negarawan mengidolakan lahir dan tampilnya pemimpin nasional berbasis spiritual untuk menyelamatkan bangsa hingga kemudian negara Indonesia yang sedang diambang keambrukan.  (Red)

Soal Pembebasan Lahan RSUD, Warga Butuh Konsekuansi.

Kontakpublik.id, PANDEGLANG - Kesimpulan Sosialisasi yang digelar Pada Hari Minggu 13 November Tahun 2022 di Gedung PGRI Kecamatan Labuan Ka...