kontakpublik.id, PANDEGLANG-Minimnya perhatian dan penghargaan orang yang tidak menghargai, seringkali menunjukkan minimnya perhatian terhadap Apa yang dikatakan atau dilakukan , Sikap saling tidak menghargai akan menimbulkan perpecahan dan intoleran dengan sikap menghargai sesama maka permasalahan mengenai intoleransi ini setidaknya dapat diminimalkan
Salahsatunya sikap Arogan atau Keangkuhan diri pada diri seseorang yang cenderung merasa selalu paling benar Superior, bahkan suka memaksakan kehendak, termasuk dalam sikap tercela atau kurang terpuji hal ini Tentunya tidak disukai banyak orang sebab merasa dirinya lebih baik dari orang lain, membanggakan dirinya sendiri dan memandang orang lain rendah, akan muncul Sikap Arogan, dengan hanya mementingkan diri sendiri dan selalu beranggapan lebih unggul.
Ada-ada saja dikonfirmasi malah muncul sikap Arogan, kejadian yang tidak terduga Korwil Dikpora Kecamatan Sukaresmi bersama 7 orang berbondong-bondong temui Wartawan yang mau konfirmasi soal dugaan Pungli Nonton Bareng (Nobar) dengan Wajah sinis dan tendensius.
Berawal dari beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Wilayah Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, provinsi Banten, Diduga ada Praktek yang berbau bisnis demi meraup keuntungan pribadi atau golongan,
Sebut saja salah satunya Wali Murid di Sekolah SDN yang minta namanya di rahasiakan, menyampaikan, bahwa "anaknya meminta agar bawa uang sepuluh ribu, untuk nonton bareng (Nobar)". ucapnya.
Mendengar hal itu Awak Media turun langsung kesekolah SDN yang dimaksud pada Rabu, ,(18-10-2023). pukul 11:00.WIB. pihak Kepala Sekolah memberikan keteranganya."iya saya membenarkan telah terjadi nonton bareng (nobar) di sekolah ini beberapa hari yang lalu dan itupun film Edukasi untuk menambah wawasan para murid dan tidak di paksakan.
Nah untuk kronologi sendiri, Pihak pengusaha Pemutar Film datang ke sekolah itupun diantar langsung oleh Korwil Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kecamatan Sukaresmi (Koordinator wilayah) dan memang mendadak, saya tanya kapan acaranya pak katanya besok, jadi saya tidak sempat memusyawarahkanya kepada semua pihak, ngedadak saja langsung diumumkan agar besok bagi yang mau nonton bawa saja biayanya.
Ditanya kenapa acara tersebut tidak difikirkan dan lebih matang terlebih dahulu, karenakan belum ada musyawarah antara komite dan Wali murid, pihak kepala Sekolah mengatakan,"gak enak pak kalo di tolak karena yang datang yang menawarkannya langsung pak korwil.
Ditempat yang berbeda, pihak Kepala Sekolah SDN Cibungur 1. Siti Aisyah S.Pd. saat ditemui di sekolah tempat ia bertugas, mengungkapkan kepada Awak Media ini," kalo di sini tidak mengadakan kegiatan Nobar, karena saya berfikirnya disinikan taraf Ekonominya kebanyakan menengah kebawah dan kita juga lagi memproritaskan KTA yang kemarin itu.
Kebetulan kita ganti ketetapan yang dari Kornas , lima belas ribu, lima belas ribu,dan kalo ada nonton bareng harus bayar lima belas ribu kan ada konsekuensinya jadi lebih baik saya menolaknya, jadi begini dari pada boleh ada boleh tidak yang namanya anak anak pak, disaat ada yang satu lihat, kan lainnya maksa kepada orang tuanya , mending kalo orang tuanya ada saat itu uang kalo gak ada, memaksakan pinjam atau apa, makanya saya juga kemarin bilang dengan berat hati.
Maaf pak ini mah seolah olah wajib tidak wajiblah kata saya jadi saya menolak saya lebih mementingkan apasih yang dibutuhkan anak, saya memikirkan ke Orang tuanya karena saya juga sebagai orang tua dan kalo toh mau nonton bareng kita juga punya layar, punya apa nonton aja semua tanpa memilah Milah gitukan, tanpa ini boleh masuk tanpa ini gak ini mah yang bayar saja yang boleh nonton yang gak mah gak boleh.
Memang yang datang menawarkan kepihak Sekolah adalah pihak CV/ Pengusaha Pemutaran Film tersebut, kalo Kordinator wilayah mah Cuma Rekomendasi mengijinkan boleh silahkan diterima tidak juga tidak apa apa, tidak ada hukuman atau kita kena sanksi atau tidaknya. Ungkapnya
Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kecamatan Sukaresmi , Mamun, saat di temui di tempat kerjanya dan ditemani 7 Orang, mengelak bahwa , Secara rekomendasi kalo secara tertulis saya tidak mengeluarkan rekomendasi, perjalanan latar belakangnya seperti ini, jadi yang bersangkutan datang ke Koorwil minta ijin, pak saya minta ijin untuk menawarkan pemutaran film dan saya bertanya filmnya film apa dan dijawab oleh pihak pemutar film, bahwa filmnya tentang tata Surya, trus hewan hewan purbakala, sesuai dengan misi kurikulum yang sekarang, tau kan kurikulum yang sekarang, kurikulum merdeka.
Dimana dalam kurikulum merdeka ini. disana merdeka belajar merdeka mengajar di tambah lagi ada misi yaitu diantaranya menuju digitalisasi sekolah' jadi cocok kata bapak, jadi bapak nitip ini sifatnya hanya penawaran jangan ada pemaksaan tawarkan kesekolah trus kontribusinya seperti itu dan kalo memang sekolah menerima ya silahkan kalo tidak menerima jangan dan sekolah juga silahkan tanya kepada wali muridnya apakah siap atau tidak,kalo siap ya silahkan diputar kalo tidak ya sudah.
Karena muatan di Filmnya ada Edukasinya kaitan dengan Tata Surya, kan selama ini murid murid hanya mendengar dari guru, kalo di tayangkan film kan mudah mudahan karena ada muatan digitalisasi disini, apalagi ini filmnya 3 dimensi .
Coba dimana letak kesalahannya bapak sehingga perlu diklarifikasi dan kalo di Sukaresmi ini baru empat sekolah yang mengadakan nobar, saya belum pernah datang ke sekolah menawarkan film belum pernah, saya hanya membuat pengumuman di forum Kepala Sekolah bagi yang mau silahkan diterima dengan baik dan bagi yang menolak silahkan bicarakan dengan baik.
Kadis Dikpora Kabupaten Pandeglang, saat di konfirmasi, Via Pesan WhatsApp dan melalui telfon genggamnya mengatakan kepada awak media ini." Setiap kegiatan Edukasi kepada Siswa yang tidak tercantum pada RKAS,maka perlu dimusyawarahkan. Ujarnya (Rudi Suhaemat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar