Kontakpublik.id, BANTEN- Sejumlah produk yang terkena diboikot oleh para pendukung pembebasan rakyat Palestine diantaranya adalah produk Mars, Pepsico, P & G, Unilever, Coca-Cola, Kraft, Danone, Mondelez, Nestle, General Mills dan sejumlah produk lain yang menyumbang untuk Israel. Seruan boikot ini menjadi bagian dari orasi para peserta aksi pembebasan rakyat Palestina di Rafah karena dibombardir secara membabi buta dengan sangat brutal hingga menewaskan banyak rakyat sipil, kaum wanita dan anak-anak yang tidak berdosa.
Sedangkan Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel tidak beringsut sedikitpun, tidak samasekali merasa tersentuh dengan tragedi kemanusiaan ini, sehingga aksi unjuk rasa rakyat Indonesia diarahkan kepada pemerintah Amerika Serikat di depan Kedutaan Besar AS, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta. Dan Ustad Bachtiar Nasir, selalu koordinator aksi akan melanjutkan gerakan moral dengan menghimpun seluruh pesepeda, kendaraan umum, Club motor gede untuk berpawai keliling kota dengan menyerukan "Save Palestine" dan boikot sejumlah produk yang mendukung Israel dengan masa aksi damai yang lebih massif untuk menggedor langit agar menjadi perhatian seluruh dunia.
Aksi damai secara besar-besaran itu, kata Ustad Bachtiar Nasir LC. MM akan dilaksanakan pada 27 Juli 2024 dalam bentuk pawai semua jenis kendaraan darat, kendaraan laut dan kendaraan udara yang sudah terkonsolidasi dengan baik, ujarnya ketika memberi tausiah pada Jum'at, 31 Mei 2024 dalam persiapan aksi pada 1 Juni 2024 di Kedutaan Besar Amerika Serikat yang dinilai sebagai biang keladi perang di Palestina dengan Israel yang tidak kunjung selesai.
Perang yang Israel dengan Palestina yang telah terjadi hampir satu tahun ini (sudah sekitar 250 hari sampai hari ini) telah menelan banyak korban harta benda dan nyawa manusia yang sangat mengerikan berserak dan terhimpit di dalam reruntuhan gedung yang digasak oleh mortir maupun peluru kendali yang buas itu.
Aksi besar pada 27 Juli 2024 ini nanti akan lebih terfokus pada gerakan boikot semua produk dan lembaga serta negara yang memberi bantuan kepada Israel hingga semakin merasa besar kepala untuk mengenyahkan bangsa Palestina dari muka bumi. Gerakan boikot itu, seperti yang telah disepakati oleh tokoh agama dan penggerak aksi "Save Palestine" utamanya terhadap produk yang dijual di Indonesia. Sehingga reaksi dari boikot sejumlah produk pendukung Israel di Indonesia mulai tampak kelimpungan, sampai harus melakukan diskon secara besar-besaran terhadap sejumlah produk yang terkena dampak serius dari gerakan boikot semua produk yang memberi donasi kepada Israel hingga mampu bertahan menghadapi ketangguhan Hamas.
Aksi boikot produk pendukung Israel melawan Palestina semakin tampak hasil nyatanya dengan perlawanan dari pihak produsen sejumlah produk tersebut yang memberi diskon besar untuk tetap menggaet konsumen di Indonesia.
Karena itu, tidaklah mengherankan bila di sejumlah tokoh yang menjajakan produk pendukung Israel itu mulai tampak kelimpungan untuk sekedar bisa bertahan supaya tidak sampai bangkrut. Padahal, tekat seluruh peserta aksi pada 2 Juni 2024 yang menghujat Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel, sudah menjadi tekad peserta aksi dan dinyatakan ulang secara tegas saat aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada tanggal 2 Juni 2024. Yaitu "Boikot Sampai Bangkrut" semua produk yang memberi dukungan kepada Israel.
Gerakan boikot semua produk pendukung Israel ini terus dikumandangkan Aspirasi Emak-emak Indonesia yang dikomando Wati Imhar Burhanudin bersama ratusan anggotanya yang semakin meluas di berbagai daerah. Terutama, Serang, Cilegon, Lampung, Cirebon, Jawa Tengah dan sekitarnya. Padang, Bangka dan Belitung serta Jombang.
Meskipun aksi boikot produk pendukung Isreal sampai bangkrut dari Umat Islam Indonesia yang mendapat simpati dan dukungan dari umat non Muslim pada 27 Juli 2024, tidak berarti dalam tenggang waktu selama itu tidak akan ada aksi yang bisa dilakukan. Sebab aksi dalam bentuk apapun untuk pembebasan rakyat Palestina akan terus dilakukan sekaligus merupakan konsolidasi untuk aksi akbar yang diharap menggedor semua bangsa dan negara atas nama kemanusiaan. Sebab pemusnahan di Rafah sedang terjadi diluar takaran kemanusiaan sampai hari ini. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar