Kontakpublik.id,PANDEGLANG - Sejumlah Warga Desa Kalang Anyar Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, belum lama menumpahkan kejengkelannya pada kontakpublik.id, lantaran Mereka tidak tahu harus pada siapa meminta pertanggung jawaban, Pada siapa Orang yang seharusnya tempat mengadu, soal mampetnya saluran Air di saat Hujan turun, berikut Comberan yang kerap berbalik arah.
Hal itu disinyalir dampak dari Penempatan U-Dith yang asal pasang, tanpa memperhatikan apakah disamping kiri kanan ada saluran comberan dari Dapur Warga yang mengarah ke saluran Drainase atau tidak.
Kepada kontakpublik.id Salah Satu Warga Dn mengatakan. " Dulu sebelum adanya pengerjaan Drainase, pembuangan Air dari Kamar Mandi berikut Dapur berjalan normal. Akan tetapi setelah ada pengerjaan Drainase tiba - tiba berbalik arah menggenangi ruang Dapur hingga sebatas Mata Kaki Orang dewasa." Keluhnya Kecewa bernada jengkel.
Dn sendiri merupakan Warga setempat, keluhan Dn tidak jauh berbeda dengan Dn - Dn lain yang juga mengalami hal sama.
Untuk lebih membuktikan dan lebih memfaktualkan Keluhan dan kekecewaan Warga. Seorang pemerhati pekerjaan Drainase berikut saluran Comberan, sebut saja Mr X mengajak Wartawan melihat langsung ke titik persoalan yang sedang dikeluhkan Warga.
" Coba lihat kesini Bang." Ajaknya .
" Gimana Comberan tidak berbalik arah, gimana tidak sering terjadi banjir mendadak. Sebab Air yang seharusnya mengalir langsung pada Solokan pampet oleh Dinding U - dith. Dan itu tidak terjadi disini saja. Pokonya sepanjang Drainase itu dibuat, semua aliran Comberan diam ditempat, bahkan sebaliknya kalau tidak berbalik arah ya Banjir." Jelasnya.
" Hemat Saya Kalau U-Dith itu tidak asal pasang tidak mungkin terjadi sampai fatal begitu. Seharusnya kalau dilakukan pemasangan U-Dith kemudian diketahui adanya Aliran Comberan Warga, sebaiknya U-Dith dilubangi dulu, lalu masukkan ujung pipa Comberan, kalaupun tidak didapatkan Pipa disitu, minimal U-Dith itu dilobangi terlebih dahulu untuk saluran pembuangan akhir Comberan. " Terangnya.
Terpisah Wartawan mempertanyakan bentuk penyelesaian Pagar Tembok Warga yang nyaris ambruk, disebakan getaran alat berat saat penggalian Tanah Saluran beberapa Bulan lalu. " Pernah ada yang Datang kesini . Katanya mau diperbaiki, tapi sampai sekarang ya lihat aja buktinya " Jawab pemilik Pagar tembok juga dengan nada kecewa.
Hingga Berita ini dirilis, Orang Nomor Satu berikut Konsultan dari Program itu, belum bisa ditemui. (MR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar