Kontakpublik.id,PANDEGLANG - Audiensi yang dilaksanakan antara Pihak Unit Layanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara (ULP-PLN) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Kamis lalu (8/8/24), hingga Berita ini dirilis dan sampai dihadapan Pembaca. Masih menyimpan Misteri, Mengapa ? dan ada apa ?.
Adapun materi yang disampaikan Organisasi Kemasyarakatan berlebel KNPI saat Audiensi berlangsung Waktu itu adalah, mempertanyakan soal Kabel Listrik bertegangan Tinggi yang ditanam dibawah Tanah, selain jalurnya tidak jauh dengan arah Drainase, juga disinyalir tidak sesuai dengan Standard Operasional Procedure (SOP).
" Kami berharap agar pihak PLN bisa menghadirkan Perusahaan yang mengcover mulai dari pekerjaan hingga Material tersebut (Vendor) selambatnya Satu Minggu setelah Audiensi itu digelar. Tak ada maksud lain, agar pihak yang bersangkutan tahu dan mengetahui , bahwa apa yang selama itu dikerjakan oleh Vendor, ternyata setelah dipermak nya Drainase ( sampai sekarang.Red) diketahui keluar dari SOP,
hingga menciptakan timbulnya pertanyaan - pertanyaan yang konteksnya terhadap kemanan dan kenyamanan, umumnya bagi Masyarakat luas." Demikian diutarakan Ketua PK KNPI Kecamatan Labuan Galih pada Wartawan. Usai beraudensi dengan Pihak ULP PLN yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman Labuan Kecamatan Labuan Kamis lalu.
Dan menurut Galih didampingi Dua Rekan sekaligus turut Beraudiensi mengatakan, Bahwa Pihak ULP PLN hanya memperlihatkan sikap Diam, dari apa yang disampaikan KNPI. " Kamis depan Vendor itu Kami minta dihadirkan." Ujar Galih.
Kamis (15 Agustus 2024) Audiensi berlanjut, ULP PLN tidak bisa menghadirkan Vendor. Sementara noktah koordinat antara pertanyaan dan jawaban tempo lalu membiasa hampa solusi, makna responsif perhatian dan kepedulian atas kekhawatiran, akibat ulah dari pemasangan Kabel yang diduga keluar dari aturan SOP. Berakhir tanpa kesimpulan, terkesan Miskin pertanggung jawaban bagi keselamatan Manusia.
Pun ketika Audiensi Jilid Dua berlangsung. GM Manager ULP PLN Dwi tidak ada ditempat. Ditambah Audiensi yang nyaris beranjak ke situasi Maghrib Pihak KNPI hanya di terima oleh Humas ULP PLN Agus dan figur baru bernama Mujahidin. Audiensi berakhir mentah, padahal seminggu sebelumnya Vendor digadang - gadang melalui catatan Notulen.
Yang teramat disayangkan lagi, Audiensi Sore itu tertutup untuk Wartawan, keterbatasan Materi publikasi cukup kentara. Antara kedua belah pihak.
" Demo wae lah. ( Demo aja lah ) " Tandas Galih jengkel, seakan apa yang selama itu dipertanyakan pada pihak ULP PLN ibarat teriak dipadang Pasir, bentuk kepedulian serta peran KNPI yang Nota Bone Pemuda Indonesia, hanya dijawab pada makalah lain dalam arti keluar dari Rangkuman Notulen terutama soal Pertanggung jawaban dan kehadiran Vendor, selebihnya hanya sebatas kalimat - kalimat Instrumental semata. (Rd/Do).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar