Selasa, 22 Oktober 2024

Diduga Dibunuh Bukan Bunuh Diri, Autopsi AS Digelar Di TPU Sigajah Cikulur

 



Kontakpublik.id, LEBAK - Pemeriksaan Bedah Mayat (autopsi forensik) yang dilakukan dengan melalui proses pembedahan kepada jenazah almarhum AS bin U, di Pemakaman Sigajah, Kampung Koncang Cikaung, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Selasa (22-10-2024) di gelar.


Secara keseluruhan bagian tubuh untuk mengetahui apa yang terjadi pada tubuh korban dan apa yang menjadi sebab dari kematian korban, Autopsi sering menjadi cara menemukan penyebab kematian pada jenazah guna mencari kebenaran materil serta penyebab meninggalnya seseorang yang diduga dikarenakan tidak wajar karena kelalaian orang lain


Jika kematian seseorang diduga tidak wajar.

Autopsi terhadap jenazah yang meninggal dunia secara tidak wajar merupakan suatu hal yang sangat penting guna mengungkapkan sebab - akibat Dugaan meninggalnya korban yang diduga akibat dari suatu tindak pidana pembunuhan.


Ekshumasi dijaga ketat kepolisian dengan memasang police line di sekeliling kuburan, Warga memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sigajah. Sementara sekitar kuburan AS sudah ditutupi dengan terpal warna biru setinggi dua meter beratap terpal. Keluarga besar AS dan kuasa hukumnya sendiri berada didekat kuburan yang digali atau di luar lingkaran police line, sesekali masuk untuk melihat secara langsung ke dalam tenda.


Sesuai jadwal yang telah ditentukan kepolisian sendiri tim ekshumasi di TPU Sigajah. Tim melaksanakan penggalian kubur AS bin U. Setelah digali jasad AS langsung dilakukan pemeriksaan oleh dokter Forensik Bhayangkara Polda Banten bersama tim. 


Penggalian kuburan almarhum AS disebabkan adanya kecurigaan dan penasaran Keluarga terhadap meninggalnya korban atau apa sebenarnya penyebab kematian korban.


Maka dari itu Pengurus Bantuan Hukum Gerakan Advokat Indonesia (BANKUM GERADIN) Kabupaten Pandeglang, Advokat Aziz Zulhakim, S.H, dan Teja Negara selaku Kuasa Hukum keluarga korban almarhum AS bin U, selalu mendampingi yang terus mengawal, bahwa peristiwa hukum yang menimpa almarhum AS , keluarga korban jauh - jauh hari meminta BANKUM GERADIN Kabupaten Pandeglang, untuk mencari keadilan dan kepastian hukum atas meninggalnya korban AS yang diduga bukan bunuh diri, akan tetapi ada yang membunuhnya lalu digantung dikusen loster pintu rumahnya, seolah - olah bunuh diri.


Aziz mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian Polda Banten, polres Lebak, Polsek Cikulur dan Tim dokter Forensik. Saya ucapkan terimakasih kepada dokter forensik beserta jajarannya yang telah membantu kami sebagai mana harapan keluarga AS melalui surat permohonan Autopsi yang kami sampaikan ke Polsek Cikulur tentunya kami berharap agar kasus meninggalnya AS yang tergantung di loster pintu rumahnya itu mendapatkan penjelasan.


Apakah meninggal sebelum tergantung atau sudah tergantung itu nanti tunggu hasil Autopsi dari dokter Forensik yang memeriksa jenazah korban.


Untuk langkah selanjutnya kami akan melakukan langkah-langkah hukum sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku di Negara ini, tentunya kalau memang nanti dokter menyatakan bahwa almarhum meninggal sebelum tergantung, maka ada orang yang membunuh, kalau memang meninggalnya sesudah tergantung berarti betul pure (murni) bunuh diri, maka nanti kami akan tunggu pernyataan atau yang dinyatakan oleh dokter Forensik melalui hasil autopsi tadi. Pungkasnya (Rudi Bako)


Editor: Rudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diduga Dibunuh Bukan Bunuh Diri, Autopsi AS Digelar Di TPU Sigajah Cikulur

  Kontakpublik.id, LEBAK - Pemeriksaan Bedah Mayat (autopsi forensik) yang dilakukan dengan melalui proses pembedahan kepada jenazah almarh...