Sebuah organisasi yang tidak memiliki media sosial berbasis internet sendiri, boleh jadi belum memahami betapa besarnya peran media itu untuk melakukan sosialisasi program, kegiatan kerja hingga informasi yang perlu disampaikan kepada warga masyarakat untuk diketahui sebagai bahan pemahaman bahwa informasi yang disampaikan itu sangat penting dan perlu diketahui agar membuka cakrawala pandang untuk memberi dukungan entah dalam bentuk apa saja yang dapat memajukan langkah organisasi pada tahap berikutnya yang lebih maju dengan posisi lebih ke depan.
Sebagai sarana informasi, pesan yang perlu disampaikan kepada anggota, simpatisan atau pun masyarakat umum patut menjadi perhatian agar eksistensi organisasi -- dalam bentuk apapun -- dapat memposisikan diri lebih ke depan, sehingga lebih memiliki peluang untuk mendapat perhatian, dukungan atau sekedar simpati untuk melancarkan rencana program yang ingin dilaksanakan.
Media sosial sebagai sarana publikasi jelas sangat berperan mulai dari upaya untuk membangun opini publik hingga melakukan sosialisasi beragam program yang hendak dilaksanakan guna mencapai sasaran program yang telah direncanakan serta terjadwal dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditentukan sehingga dapat terukur dan berhasil dengan baik dan maksimal capaiannya.
Dan media sosial sebagai sarana komunikasi -- baik yang bersifat ke luar maupun ke dalam -- bisa lebih mempermudah konsolidasi yang perlu dilakukan guna mendukung dan memperlancar pelaksanaan program, mulai dari upaya mensosialisasikan missi dan visi organisasi hingga rekrutmen anggota -- jika memang diperlukan -- hingga upaya untuk membangun jaringan di berbagai lini dan tingkatan untuk penguatan organisasi yang baik dan kuat serta sehat tata kelolanya.
Atas dasar pertimbangan semua pungsi dan peram media sosial -- yang kini telah menjadi primadona paling berjaya di jagat publikasi, komunikasi dan informasi -- jadi sangat janggal bila tidak dimiliki oleh sebuah organisasi yang ingin mempunyai akses dan pengaruh lebih luas untuk dijangkau oleh banyak pihak. Sehingga pengaruh dan peranan organisasi dalam upaya menjadi mesin penggerak perubahan menuju keadaan yang lebih baik dapat terlaksana dengan maksimal.
Masalah berikutnya adalah bagaimana melakukan tata kelola media organisasi itu agar dapat tampil elegan, ciamik dan mempunyai kontribusi yang maksimal untuk membesarkan organisasi, memang diperlukan tata kelola dan pengelola yang baik dan mumpuni memahami seluk beluk komunikasi, publikasi dan informasi yang diperlukan untuk mendukung visi dan missi organisasi menjalankan program dengan lancar dan bisa mencapai sasaran yang diinginkan untuk kemaslahatan bagi orang banyak. Katena itu, pengelolaan media online berbasis internet yang sedang berada di puncak kejayaannya sekarang ini -- setelah berbagai media mainstream bertumbangan sejak tahun 1990-an -- kini masanya bagi media online berbasis internet mampu dan dapat memanfaat masa kejayaannya -- sebelum pada akhirnya kelak akan surut juga ditinggal oleh jaman yang merasa telah bosan.
Setidaknya, bagi rekan-rekan jurnalis yang kini asyik mengelola media online, perlu dan patut memanfaatkan momentum booming media online sekarang ini, seperti peran dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Indonesia, harus dapat disinergikan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan pesta demokrasi di berbagai daerah sambil membangun budaya politik warga masyarakat untuk lebih maju dan lebih berkembang sehingga mempunyai nilai tambah -- bukan cuma sekedar proses pergantian dari kekuasaan belaka -- tetapi yang lebih penting adalah upaya untuk mencerdaskan bangsa agar bisa segera terbebas dari budaya keterjajahan secara struktural maupun kultural. Maha itu orientasi untuk mengatasi kemiskinan serta pembodohan -- seperti amanah dari konstitusi kita, yaitu UUD 1945 dan falsafah Pancasila, harus dan mutlak untuk diwujudkan.
Jadi upaya untuk membangun budaya merdeka di negeri yang sudah nyaris seabad perjalanan kemerdekaannya merupakan bagian dari realitas yang nyata untuk diwujudkan -- bukan cuma sekedar slogan, apalagi hanya sekedar pemanis bibir belakan untuk menghibur kegagalan diri dari kemerdekaan yang sesungguhnya belum tercapai -- dapat dirintis lewat jalan setapak melalui media sosial berbasis online yang tengah berada masa kejayaannya. Hanya saja tata kelola serta usaha untuk memaksimalkan petan, fungsi serta nilai manfaatnya -- tak hanya bagi penikmat, tapi justru yang lebih utama dan lebih penting adalah hidup dan kehidupan dari para awak pengelola media online yang wajib dan patut memiliki kapasitas dan kualitas yang profesional. Sehingga para pengelola media online berhak untuk menikmati kesejahteraan yang layak dan manusiawi juga.
Banten, 22 November 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar