Kontakpublik id,PANDEGLANG - Tahun 2024 Hanya tinggal menunggu Hari. Tahun yang memiliki Shio Naga Kayu itu suka atau tidak suka, akan segera pamit. boleh saja Rotasi berjalan sesuai irodat, Boleh saja sang Naga Kayu lengser ke Prabon, akan tetapi sudah merupakan aturan Alam, bahwa setiap gerak pasti akan meninggalkan jejak.
Dipesisir Pulau Popole Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Diketahui ada jejak yang tengah ramai diperbincangkan khususnya Para Petinggi lintas Sektoral, kemudian Pemerhati Lingkungan, Kontrol Sosial, dan Warga Pribumi, soal banyaknya Tumpahan Batubara diberbagai sudut. Pasir yang dulu Putih bersih ternoda sudah. Perairan diseputar Pantai menghitam sudah, Tunas - tunas Mangrove hasil reboisasi petugas perawat Pantai,Satu demi Satu layu sudah. Dan kondisinya sekarang ini, terjadinya sebuah pemandangan yang cukup Buram, terhamparnya lapisan Karpet kusam dan kotor.
Penyebabnya memang sudah diketahui, dari sebuah Kapal Motor jenis Tongkang yang terdampar lalu memuntahkan Ribuan Ton muatan berupa Batubara, sebagian kepesisir Pulau Popole, sebagian harus berurusan dengan Biota Laut, lantaran tenggelam kedasar Laut.
Dari pantauan Wartawan. Sudahkah dicari Solusi ? Sudah tapi masih sarat dengan Polusi. Artinya Polusi pendapat yang cukup beragam. Ujung - ujungnya entah dimana ditemukan titik koordinatnya. Lalu sudahkah dievakuasi ? Faktanya belum.
Pertanyaannya. Apakah kejadian itu merupakan bagian dari sebuah bentuk kado spesial untuk sebuah kawasan konserfatif, Ketika Tahun yang bershio Naga Kayu tersebut akan digantikan dengan Tahun yang bershio Ular Kayu (2025.Red).
" Tahun yang akan pergi dan yang akan datang. Memang sama - sama terdapat kalimat Kayu. Naga Kayu dan Ular Kayu persoalan itupun semoga saja sama seperti Kayu ? Contohnya Buruk - buruk geh Papan Jati. Hartina Hade goreng geh lingkungan eta harus dirawat." Ujar Ketua LSM DPD Gempita Kabupaten Pandeglang M Yaya. (Dhie).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar