Kontakpublik.id,PANDEGLANG - Forum Musyawarah Kamis Sore (19/12/24) diselenggarakan di Aula Kantor Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Musyawarah terkait Pencemaran Batubara yang menghampar di sepanjang Pulau Popole akibat terdamparnya sebuah Kapal Motor jenis Tongkang, selain bisa menghancurkan terumbu karang dan ekosistim Laut sudah barang tentu bisa mengurangi hasil penghasilan, terutama penghasilan Para Nelayan Tradisional.
Musyawarah Sore itu tidak tanggung - tanggung beberapa pihak hadir . Seperti Forkopimcam, Pol Airut, Pejabat dari Lingkungan Hidup, Kesyahbandaran, Petugas Perawat Pantai, Organisasi Kemasyarakatan, Pemerintahan Desa, Para Nelayan, Owner Batubara, berikut Peserta yang terundang.
Musyawarah yang sejatinya mencari Win - win solution, Musyawarah yang seharusnya berujung mencari kesamaan persepsi, Musyawarah yang seharusnya menemukan solusi. Malah menimbulkan Ryitme minor. Bahkan Lucunya lagi Musyawarah bubar begitu saja. Tanpa Berita Acara, tanpa Notulensi, tanpa Memorandum of Understanding.
Sebelumnya. Peserta Musyawarah antara pihak penanya dan dan figur yang ditanya. Bersulang Asumsi, berjibaku soal Pasal dan Ayat, rentetan Argumen tak ubahnya Buih dilepas Pantai tanpa kesimpulan, apalagi kejelasan yang sesungguhnya.
" Soal Konvensasi untuk Nelayan akan kami percayakan pada pihak Muspika." Jelas Owner. Pertanyaannya Nelayan yang mana, Standarisasi Nelayan itu seperti apa, lalu berapakah jumlah Nelayan yang ada. Allahu A'lam / Bersambung. (Dhie).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar