kontakpublik.id, PANDEGLANG-Jalan Bebas Hambatan yang merupakan bagian Sistem Jaringan Jalan dan sebagai Jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar. Jalan Tax On Location (TOL) Serang- Panimbang menjadi happening bagi Pelaksana PT SINO ROAD AND BRIDGE GROUP yang terus dikebut konstruksinya pada Awal tahun 2025 ini.
Pembangunanya bertujuan untuk menyediakan akses ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.
Proyek tersebut direncanakan akan terdiri dari tiga seksi :
Seksi I Serang – Rangkasbitung;
Seksi II Rangkasbitung – Bojong; dan
Seksi III Bojong – Panimbang.
Konektifitas antar Wilayah menjadi syarat utama pertumbuhan ekonomi, dan jalan tol adalah salah satu bentuk untuk mengkonektifitaskan satu wilayah dengan wilayah yang lain, tentunya selain konektifitas menggunakan jalur laut maupun udara.
TOL dikenal sebagai jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat yang menghubungkan antar kota dan provinsi agar lebih cepat dan nyaman. Namun, sekarang tidak sedikit jalan tol dalam kota yang dibuat dengan jarak pendek untuk memperlancar arus lalu lintas.
Dibandingkan dengan jalan protokoler, Banten yang memiliki ruas jalan TOL yang menghubungkan kawasan Jabodetabek. TOL menjadi alternatif bagi Pengemudi Wilayah Banten untuk mendatangi satu wilayah ke wilayah lainnya.
jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar.
Hal ini menjadi bagian dari sistem jaringan jalan umum merupakan lintas alternatif, namun dalam keadaan tertentu jalan TOL dapat tidak merupakan lintas alternatif.
Tax On Location. Penamaan ini merujuk pada penerapan tarif saat melalui beberapa pemberhentian di jalan TOL. Tarif yang dikenakan saat melalui jalan TOL juga berbeda-beda sesuai dengan panjang jalurnya.
Total konstruksi jalan tol Serang-Panimbang ini menghabiskan dana sekitar Rp. 15 Triliun Lebih dengan ruas jalan sepanjang 83,67 kilometer.
Menurut General Manager PT SINO ROAD AND BRIDGE GROUP, Mister Lie, saat ditemui pada Sabtu (25-01-2025), di Kantornya, bahwa Jalan TOL ini digunakan oleh pengendara mobil yang biasanya melalui jalur Pandeglang Rangkas atau dari serang ke Jakarta, atau ke merak terdapat beberapa pintu masuk TOL nantinya yang bisa digunakan dan mampu menampung kapasitas hingga ribuan kendaraan roda empat setiap harinya, mereka pilih jalan cepat.
Diakuinya Pembangunan jalan TOL di Indonesia terus berkembang hingga adanya otomatisasi sistem pembayaran di gerbang TOL , penggunaan uang elektronik atau lebih populer disebut dengan e-money mulai diwajibkan sejak Oktober 2017 lalu kepada seluruh pengguna jalan TOL di Indonesia. Ujarnya (Devi)