Kontakpublik.id,PANDEGLANG - Ada apa ini ? Disengajakah ? ataukah lepas dari Audit Administrasi ataukah terbentuknya sebuah kolaborasi dengan Instansi. Sehingga Pemerintah sebegitu mudahnya menggelontorkan kocek Negara dengan Jumlah Milayaran Rupiah pada beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Entah itu PKBM berdiri digedung sendiri,entah diatas lahan Hak Guna pakai, entah terwujud secara dadakan.
Dari hasil penelusuran Wartawan diperoleh kejanggalan - kejanggalan secara perdata yang dipertontonkan dalam keadaan kosong atau tidak diisi dengan keterangan yang sebenarnya. Padahal dari paparan kalimat tersebut membutuhkan jawaban yang akuntabel.
Contoh seperti. Status BOS. Data penyelenggaraan. Sertifikasi ISO. Sumber Listrik. Daya Listrik. Serta kecepatan Internet. Umumnya PKBM tidak memberikan keterangan,seakan sengaja dikosongkan. Sementara jika melihat dari Kolom tersebut tercantum kalimat " DATA RINCIAN "
Anehnya PKBM - PKBM itu sebegitu mudahnya memperoleh Finansial, entah seperti apa gaya dan pola pengajuan yang dituangkan lewat rangkuman yang tertuang pada Proposal ( Rencana Kerja. Red ).
Yang jelas ketika terjadi barter Antar Proposal dengan Program, dan ketika bantuan itu dikantongi,ketika finansial itu diterima, Ketika Wartawan akan mempertanyakan realisasi program, justeru Mereka sebagian Besar mendadak sult dikonfirmasi,Mereka susah ditemui,Mereka ogah di wawancarai . bahkan Kontak Hp pun mendadak tidak aktif. Meskipun tidak semua Ketua PKBM seperti itu membuka Pintu, menerangkan fungsi guna bantuan Dana yang diterima, untuk kebutuhan PKBM itu sendiri.
Nawaitu seperti apa sebenarnya Mereka yang Duduk sebagai Orang Nomor Satu di PKBM sehingga terkesan menganut Ilmu Ghaib. Bukankah Mereka adalah penyelenggara Edukasi, bukankah dalam setiap Apel Senin Pagi sering diutarakan Pembukaan Undang - undang Dasar 1945 soal alinea " Mencerdaskan Kehidupan Bangsa."
Sejatinya kepada Institusi terkait saatnya mempersiapkan energi dan mengambil langkah merefisi, mengkaji ulang, mengevaluasi, mengaduit sejauh mana makna sinkronisasi,dan konsekuensi yang dibundel lalu terjadi barter dengan Program, melalui lembaran - lembaran bernama Proposal. *Bersambung* (Dhie).