kontakpublik.id, PANDEGLANG-Pembangunan Jalan Tax On Location (TOL), Serang – Panimbang, jenis jalan raya khusus yang penggunanya diharuskan membayar sejumlah biaya untuk mengaksesnya.
salah satu proyek, skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) melalui Badan Pengatur Jalan TOL sebagai penanggung jawab pekerjaan konstruksi (PJPK).
TOL yang melintasi tiga kabupaten ini, tidak hanya sebagai penghubung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN ) KSPN Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon, melainkan juga akan semakin meningkatkan konektivitas dan sektor produktif, seperti sektor industri, barang, dan jasa yang tersambung dengan TOL Merak-Jakarta.
Sepanjang 83,67 KM dengan total biaya konstruksi mencapai Rp15 triliun lebih, terbagi menjadi tiga seksi.yakni Seksi 1 Serang – Rangkasbitung sepanjang 26,5 km, seksi 2 Rangkasbitung – Cileles sepanjang 24,17 km, dan Seksi 3 Cileles – Panimbang sepanjang 33 km. pembangunan seksi 1 dan 2 Serang-Panimbang dan seksi 3 Cileles – Panimbang.
Meskipun jalan TOL dibangun dan dioperasikan oleh 3 perusahaan, diantaranya PT SINO, PT ADI dan PT Waskito kepemilikan utama jalan tol di Indonesia berada di tangan Negara melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Informarsi yang dihimpun dari General Manager PT. Sino Road And Bridge, Mr Lie, panggilan akrabnya pada Sabtu, (01-03-2025), dirinya akan terus mendukung dan berkontribusi penuh untuk mempercepat peningkatan, Pusat Data Nasional (PDN), dibuktikan secara konsisten melalui peningkaan pemanfaatan proyek dalam negeri, mengoptimalisasi, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), di proyek TOL Serang-Panimbang. Katanya
Saat ini, progress konstruksi dan pengadaan lahan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hingga akhir Pebuari 2025 kita kebut pembangunan TOL Serang -Panimbang, hingga progress konstruksi mencapai 90%. Jelasnya (Devi)